Ratusan Proyek Mandek, Jokowi Minta Dua Menteri Turun Tangan

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 07 Jun 2016 00:35 WIB
Dari 225 proyek strategis pemerintah, 139 proyek masih dalam perencanaan dan baru 88 proyek yang sudah berjalan.
Presiden Joko Widodo (kanan) berdiskusi dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) memimpin Rapat Terbatas. (Antara Foto/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengungkapkan, lebih dari separuh ratusan proyek strategis yang diusung pemerintah belum bisa dieksekusi karena masih dalam tahap perencanaan. Padahal, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksaanaan Proyek Strategis Nasional, telah ditekennya pada 8 Januari 2016.

"139 proyek atau 56 persen masih tahan perencanaan dan 88 proyek atau 44 persen dalam tahapan pelaksanaan," ujar Jokowi saat membuka rapat Evaluasi Proyek Strategis di Kantor Presiden, Senin (6/6).

Menurut Jokowi, Perpres yang ditandatanganinya enam bulan lalu itu bertujuan mempercepat pelaksanaan 225 proyek strategis agar kebutuhan dasar dan kesejahteraan masyarakat terpenuhi bahkan meningkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, ia meminta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Kepala Bappenas Sofyan Djalil, dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki segera memantau dan melaporkan kinerja proyek dari waktu ke waktu (real time).

"Kalau ada hambatan di lapangan harus segera diketahui, misalnya pendanaan atau pembebasan lahan dan lainnya," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Beberapa contoh proyek strategis yang dimaksud Jokowi antara lain proyek jalan tol, jalan nasional, sarana dan prasarana kereta api antarkota dan dalam kota, revitalisasi bandara, pembangunan bandara, dan pembangunan pelabuhan baru dan pengembangan kapasitas.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga akan mempercepat program satu juta rumah, pembangunan kilang minyak, proyek pipa gas atau terminal LPG, proyek energi asal sampah, penyediaan air minum, pembangunan tamggul penahan banjir, pembangunan kawasan ekonomi khusus, pariwisata, pembangunan smelter, dan proyek pertanian dan kelautan. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER