Laba Mekar, BISI Tebar Dividen Lebih Tinggi Dari Tahun Lalu

CNN Indonesia
Selasa, 07 Jun 2016 18:48 WIB
BISI bagikan dividen sebesar Rp99 miliar. Tahun lalu, produsen bibit hibrida di Indonesia ini membagikan dividen hanya sebesar Rp63 miliar.
BISI bagikan dividen sebesar Rp99 miliar. Tahun lalu, produsen bibit hibrida di Indonesia ini membagikan dividen hanya sebesar Rp63 miliar. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bisi International Tbk (BISI) membagikan dividen tunai sebesar 37,51 persen dari laba bersih tahun lalu atau sebesar Rp33 per saham dengan total nilai keseluruhan Rp99 miliar.

Jumlah tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tahun 2014 lalu. Tahun lalu, produsen bibit hibrida di Indonesia ini membagikan dividen Rp21 per saham dengan total dana keseluruhan Rp63 miliar.

Pada tahun 2015, perusahaan membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 59,74 persen menjadi Rp265 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp165 miliar. Pertumbuhan laba itu ditopang oleh penjualan perusahaan yang meningkat 24 persen menjadi sebesar Rp1,44 triliun dari realisasi tahun lalu, yaitu Rp1,16 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"2015 memang menjadi tahun yang baik bagi kami. Seluruh kelompok produk meningkat. Ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang akan bekerja keras untuk bisa swasembada pangan. Ini mempengaruhi perusahaan," terang Jemmy Eka Putra, Direktur Utama PT Bisi International Tbk, Selasa (7/6).

Menurut dia, konsumsi jagung tahun lalu masih dibantu oleh jagung impor. Makanya, pemerintah menginginkan swasembada pangan dan akan berpengaruh besar terhadap Bisi International sebagai produsen bibit di Indonesia.

Selain itu, ada beberapa kebijakan pemerintah yang positif bagi kinerja perusahaan, yakni dengan aturan harga dasar gabah sebesar Rp3.700 per kg. Hal ini membuat pendapatan petani lebih dari UMR.

"Dengan adanya harga pokok penjualan (hpp) yang baik tentunya akan membuat petani memiliki uang cukup untuk memelihara tanaman dengan sungguh-sungguh, yaitu menggunakan pupuk, benih, dan pestisida yang baik," katanya.

Sebagai informasi, penjualan pada kuartal I 2016 meningkat 29,72 persen menjadi Rp340 miliar dari sebelumnya sebesar Rp262 miliar. Kontributor terbesar penjualan berasal dari bibit benih jagung, benih sayuran, dan benih padi sebesar Rp 182 miliar.

Adapun, laba bersih perusahaan tumbuh menjadi Rp65 miliar. Angka tersebut tumbuh 35,22 persen dari sebelumnya sebesar Rp48,38 miliar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER