Pemerintah Siap Pangkas Target Pertumbuhan Ekonomi 2016

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 08 Jun 2016 07:00 WIB
Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menilai, melihat pertumbuhan ekonomi tiga bulan pertama tahun ini , maka perlu ada penyesuaian target.
(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah siap memangkas target pertumbuhan ekonomi tahun ini dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2016 dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sebelumnya, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 5,3 persen dalam RAPBNP 2016.

"Kalau dalam diskusi (dengan DPR), pada intinya pemerintah siap membahas tingkat pertumbuhan yang di bawah 5,3 persen. Kami akan berupaya dengan sebaiknya, tetapi harus mendekatkan dengan realitas," tutur Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI DPR, di Gedung DPR, Selasa (7/6).

Menurut Bambang, melihat pertumbuhan ekonomi tiga bulan pertama tahun ini yang hanya sebesar 4,92 persen, maka pertumbuhan ekonomi di kuartal-kuartal berikutnya harus ada yang mencapai di kisaran 5,5-5,6. Sementara, saat ini perekonomian global masih mengalami gejolak perlambatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Malaysia yang tahun lalu tumbuh lebih besar dari kita, kemarin di kuartal I hanya tumbuh 4,3 atau 4,4 persen. Padahal, tahun lalu, Malaysia tumbuh di atas 5 persen," ujarnya.

Selain itu, Bambang menyadari target pertumbuhan ekonomi yang dipasang pemerintah di atas perkiraan berbagai lembaga keuangan internasional yang terus dipangkas seiring perkembangan perekonomian global. Beberapa lembaga yang telah merilis proyeksinya antara lain Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar 4,9 persen, Bank Dunia sebesar 5,1 persen, dan Bank Pembangunan Asia (ADB) sebesar 5,2 persen.

Bambang mengungkapkan, pada tiga bulan pertama 2016, pertumbuhan ekonomi terhambat akibat turunnya pertumbuhan sektor pertanian dari di kisaran 4 persen menjadi 2 persen. Turunnya kinerja pertanian akibat dari pergeseran musim tanam dan panen pasca fenomena El Nino.

"Pertanian itu kontributor kedua terbesar ke dalam PDB setelah industri pengolahan. Jadi, jika begitu sektor kedua tumbuh hanya separuh dari biasanya, maka itu langsung memberikan pengaruh ke tingkat pertumbuhan triwulan satu kemarin," ujarnya.

Namun, Bambang optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini masih bisa di atas 5 persen. Menurutnya tren perbaikan akan mulai terlihat pada kuartal II seiring masuknya musim panen dan bulan Ramadan, serta turunnya gaji ke-14 atau tunjangan hari raya Pegawai Negeri Sipil.

Sebelumnya, Bambang secara pribadi telah memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan berada di bawah target awal dengan penopang utama berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi.

"Pokoknya saya (pertumbuhan ekonomi 2016) 5,1 persen oke, 5,2 persen oke. Harus di atas 5 persen," ujarnya, Senin(6/6) lalu. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER