Budaya Mudik Lebaran Dongkrak Pembiayaan Kendaraan

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Selasa, 14 Jun 2016 15:40 WIB
Pasar otomotif nasional mulai menggeliat menjelang lebaran dan menjadi berkah bagi perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor.
Sales menawarkan kredit mobil kepada pengunjung di pusat perbelanjaan di Jakarta. Pasar otomotif nasional mulai menggeliat menjelang lebaran dan menjadi berkah bagi perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah perusahaan pembiayaan otomotif mulai merasakan berkah dari budaya mudik di Indonesia menjelang hari raya Idul Fitri. Hal itu tercermin dari meningkatnya penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun empat saat ini.

Salah satunya PT Mandiri Tunas Finance, yang pada bulan lalu membukukan pertumbuhan pembiayaan sebesar 22,5 persen setelah menyalurkan kredit sebesar Rp7,72 triliun.  Pada Mei tahun lalu, anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk itu mencatatkan pembiayaan kendaraan sebesar ini Rp6,31 triliun.

Harjanto Tjitohardjojo, Direktur Marketing PT Mandiri Tunas Finance menuturkan, kenaikkan tertinggi pembiayaan kendaraan terjadi di Sulawesi, yakni mencapai 57 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, trennya meningkat pesat dalam dua pekan pertama bulan ini. Terutama untuk kredit pembelian kendaraan penumpang, "naik 27 persen banding bulan Mei," kata Harjanto kepada CNNIndonesia.com, Selasa (14/6).

Secara kumulatif, jelas Harjanto, pertumbuhan kredit Mandiri Tunas Finance sejak Januari hingga Mei 2016 tumbuh 22 persen jika dibandingkan dnegan periode yang sama tahun lalu.

Astra Credit Companies (ACC), perusahaan pembiayaan Grup Astra, juga mendapatkan berkah yang hampir sama. Sampai Mei 2016, perusahaan multifinance ini mencatatkan pesanan baru (new booking) kredit kendaraan sebesar Rp10,73 triliun, tumbuh sekitar 3 persen dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu Rp10,41 triliun.

Jodjana Jody, Presiden Direktur ACC mengakui, pertumbuhan pembiayaan perusahaannya tidak terlalu besar. Namun, catatan positif itu sudah cukup lumayan mengingat kondisi pasar otomotif nasional cenderung stagnan dalam lima bulan terakhir.

" Tapi peran pembiayaan tidak hanya sekitar mengejar target booking. Bila ekonomi kurang mendukung maka fokus harus ke kualitas booking," katanya.

Namun, ia melihat potensi kenaikkan pembiayaan rata-rata sekitar 10 persen pada Juni-Juli tahun ini dibandingkan kondisi normalnya. Hal ini berkat euforia Ramadan yang biasanya meningkatkan permintaan kendaraan.

"Biasa di bulan Ramadan pasti lebih meriah. Kenaikan diprediksi naik 10 persen dari biasanya yang rata-rata Rp2,1 triliun," ujar Jody.

Sementara itu, Jerry Fandi, Head of Treasury and Funding PT Federal International Finance (FIF Group) mengungkapkan, realisasi penyaluran pembiayaan kendaraan perusahaannya pada kuartal I 2016 sebesar Rp6,7 triliun. Sejak akhir Marte hingga pekan kedua Juni ini trennya membaik dan perlahan mulai meningkat.

Ia menilai, meningkatnya belanja infrastruktur pemerintah menjadi pendongkrak pembiayaan kendaraan saat ini. Sayangnya, Jerry mengaku belum menghitung secara detil nilai kredit yang dibukukan perusahaan sampai saat ini.

"Bulan Juni ini semesetinya membantu penjualan kami mencapai 50 persen dari target karena ini merupakan puncaknya," katanya.

Jerry mengatakan, target pembiayaan FIF tahun ini sebesar Rp29 triliun. Meski kondisi ekonomi melambat, ia mengaku beluma da rencana revisi target. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER