Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mulai melakukan penawaran samurai bond di pasar Jepang. Fitch Ratings, memberi peringkat obligasi negara berdenominasi yen itu setara dengan BBB-.
"Peringkat tersebut diharapkan sejalan dengan peringkat utang jangka panjang mata uang asing yang diterbitkan di Indonesia yakni BBB- dengan
Outlook Stabil," ujar Thomas Rookmaaker, Analis Utama Fitch Rating melalui keterangan resmi, Rabu (15/6).
Menurutnya, peringkat obligasi yen itu peka terhadap setiap perubahan utang jangka panjang di Indonesia. Pada Mei 2016, Fitch menegaskan peringkat kredit Indonesia BBB- dengan prospek stabil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Kementerian Keuangan memastikan obligasi negara berdenominasi yen (samurai
bond) terbit pada bulan ini. Adapun target indikatif dari penerbitan obligasi di pasar Jepang itu direncanakan sekitar 64 miliar yen atau sekitar US$600 juta.
"Samurai (
bond) memang targetnya bulan ini," ujar Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro, Kamis (9/6) lalu.
Sementara itu, Direktur Strategi dan Portofolio Utang DJPPR Schneider Siahaan mengungkapkan, target penerbitan obligasi valas pada tahun ini sebesar US$10 miliar atau sekitar 24 persen dari target bruto penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Rp543,56 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, lanjutnya, pemerintah menyiapkan empat varian surat utang, yakni obligasi berdenominasi dolar (global
bond), surat utang syariah dolar (sukuk global), obligasi euro, dan obligasi yen.
Pada awal 2016, pemerintah telah menerbitkan global
bond sebesar US$3,5 miliar dan sukuk global US$2,5 miliar.
"Dengan ditariknya euro
bond sebesar 3 miliar euro, itu kan sekitar US$3,4 miliar, berarti samurai
bond (target penerbitannya) sekitar US$500 juta-US$600 juta," ujarnya
(gen)