Truk Bekas Gerus Penjualan Isuzu Tahun Ini

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 17 Jun 2016 13:08 WIB
Diterbitkannya izin impor truk bekas berimbas pada menurunnya permintaan truk yang diproduksi di dalam negeri.
Diterbitkannya izin impor truk bekas berimbas pada menurunnya permintaan truk yang diproduksi di dalam negeri. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra).
Jakarta, CNN Indonesia -- Merosotnya penjualan kendaraan PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) sampai 26 persen sampai Mei 2016 tidak hanya terjadi pada kelompok kendaraan penumpang, namun juga kendaraan niaga. Chief Operation Officer (COO) PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Harry Kamora menyatakan, setidaknya dua tantangan yang tengah dihadapi perusahaan yang menjual kendaraan niaga jenis truk.

"Pertama itu soal izin impor truk bekas. Kedua, persaingan dengan truk bekas yang ditarik leasing," papar Harry.

Terkait izin impor truk bekas, Harry menilai bahwa izin ini dapat memberikan imbas menurunkan produksi dan penjualan truk dalam negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, dirinya berani menjamin bahwa truk bekas yang diimpor dari luar negeri tidak dapat digunakan untuk jangka panjang. Sebab, truk yang diproduksi di Indonesia, umumnya sudah menyesuaikan kebutuhan pasar dan kondisi medan di Indonesia.

"Jadi, kalau datangkan truk bekas dari Jepang atau China begitu, ya bisa jalan tapi tidak tahan lama. Kebanyakan kasus saya lihat begitu. Karena spesifikasinya beda, misal ketahanan truk untuk kondisi jalan di Indonesia sama negara asalnya kan beda," ujar Harry.

Meski izin impor truk bekas yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 127 Tahun 2016 tentang Ketentuan Impor Barang Modal dalam Keadaan Tidak Baru, tidak dapat ditentang oleh pengusaha. Namun, Harry berharap izin tersebut dapat dicabut.

"Ya, sudah banyak yang tidak setuju. Tapi kita tidak bisa langgar izin itu juga kan," kata Harry.

Sedangkan tantangan kedua, Harry menyebutkan bahwa persaingan dengan truk bekas yang ditarik kembali oleh perusahaan pembiayaan (leasing) menghambat pertumbuhan penjualan truk baru pabrikan.

"Karena ekonomi lagi sulit, banyak yang ambil truk dari leasing kemudian tidak bisa bayar lagi. Ini membuat truk tersebut ditarik leasing lagi. Jadi, nanti ketika pasar butuh truk, ya, mereka bisa lebih memilih leasing dengan harga yang bisa lebih murah dibandingkan beli baru pabrikan," tutur Harry.

Untuk menghadapi hal ini, Harry menyatakan bahwa pihak leasing harus lebih cermat dalam memilih pelanggan. Isuzu menurutnya juga telah bekerja sama dengan beberapa leasing, dan memberikan referensi pelanggan. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER