Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi berbalik menguat (
rebound) pada perdagangan awal pekan ini, kendati terdapat bayang-bayang pelemahan bursa saham global menjelang referendum rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).
Kepala Riset KDB Daewoo Securities, Taye Shim mengatakan, dari domestik, terdapat kebijakan yang positif bagi pasar. Pasalnya, setelah penutupan pasar pada akhir pekan lalu, Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6,5 persen, yang sesuai dengan harapan pelaku pasar.
"Kami memprediksi IHSG menguji
rebound teknis karena konsensus pasar telah sesuai dengan kebijakan BI," ujarnya dalam riset, dikutip Minggu (19/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kekhawatiran Brexit kembali menguat setelah data Oddschecker menunjukkan probabilitas Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa naik tipis ke level 43,45 persen.
"Kami berharap investor cenderung untuk tetap tenang menjelang referendum Brexit pada minggu ini, 23 Juni 2016," jelasnya.
Sebelumnya, kampanye referendum Brexit referendum diskors selama Kamis oleh kedua belah pihak setelah berita bahwa Jo Cox, anggota parlemen dari Partai Buruh, dibunuh oleh seorang pria berusia 52 tahun. Jo Cox mendukung Inggris agar tetap tinggal di Uni Eropa.
Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan, IHSG terlihat masih cukup betah berada dalam rentang konsolidasi, di mana level support 4.802 terlihat masih akan diuji.
"Namun pola pergerakan masih terlihat cukup besar potensi penguatannya, ditunjang oleh kembali diturunkannya BI rate serta masih berlanjutnya capital inflow," ujarnya.
Di sisi lain, lanjutnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang masih cukup stabil menjadi salah satu faktor yang menunjang pola gerak IHSG. Namun, tekanan yang terjadi pada harga minyak dapat menjadi penekan untuk emiten yang berbasis komoditas.
"Jelang libur panjang juga turut memberikan pengaruh terhadap gairah pasar. Target resisten saat ini berada pada level 4.886 yang perlu ditembus untuk memperkuat pola penguatan jangka menengah IHSG," kata William.
(gir)