Asumsi Defisit RAPBNP 2016 Disepakati Turun

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 20 Jun 2016 18:23 WIB
Penurunan asumsi defisit dalam RAPBNP 2016 dari 2,48 persen terhadap PDB menjadi 2,35 persen dari PDB atau sekitar Rp298,7 triliun.
Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati penurunan asumsi defisit dalam postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016 (RAPBNP 2016) dari 2,48 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) atau Rp313,3 triliun menjadi 2,35 persen dari PDB atau sekitar Rp298,7 triliun. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati penurunan asumsi defisit dalam postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016 (RAPBNP 2016) dari 2,48 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) atau Rp313,3 triliun menjadi 2,35 persen dari PDB atau sekitar Rp298,7 triliun.

"Nanti malam kami hitung postur (RAPBNP 2016), kami masukkan defisit 2,35 persen, masuk nggak penerimaannya," kata Pelaksana Tugas (Plt.) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara usai menghadiri rapat dengan Banggar DPR di Gedung DPR, Senin(20/6).

Suahasil mengungkapkan, penyesuaian akan dilakukan baik di sisi penerimaan, pembiayaan maupun belanja sesuai pembahasan asumsi makro yang telah dilakukan dengan Banggar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, potensi penerimaan negara dalam RAPBNP 2016 naik dari usulan sebelumnya Rp57,04 triliun menjadi Rp110,47 triliun, seiring kenaikan asumsi harga minyak mentah (ICP) dari US$35 per barel menjadi US$40 oer barel. Kelebihan penerimaan itu akan diutamakan untuk belanja mendesak dan prioritas.

"Pimpinan banggar tadi bilang belanja yang boleh berubah adalah belanja mendesak dan belanja prioritas, di luar itu tidak boleh," ujarnya.

Lebih lanjut Suahasil menuturkan, saat ini, pemerintah masih menunggu hasil rapat pembahasan Penyertaan Modal Negara (PMN) antara pemerintah dengan Komisi VI dan Komisi XI yang digelar hari ini.

Selanjutnya, pemerintah akan menyampaikan postur RAPBNP 2016 baru pada Rapat Kerja dengan Banggar DPR yang dijadwalkan esok hari. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER