Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro belum memastikan asumsi harga minyak dunia yang akan dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016.
"Belum tahu, tapi di atas US$35 per barel tapi belum tahu pastinya," ujar Menkeu Bambang di kantornya, Jumat (10/6).
Bambang mengungkapkan, kenaikan harga minyak dunia tidak terlepas dari faktor ketersediaan minyak yang turun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak perkiraan memang kalau stok minyak dunia mulai turun. Dulu harganya rendah karena stoknya melimpah, sekarang stoknya mulai turun jadi naik (harga minyak)," jelas Bambang.
Ia menambahkan, saat stok minyak dunia turun, masih ada pasokan minyak mentah dari Iran yang memiliki jumlah cukup besar.
"Kalau sekarang stoknya mulai turun karena Iran sudah masuk reguler. Karena sudah reguler jadi normal lagi stoknya," tambah Bambang.
Seperti diketahui, harga minyak mentah dunia tengah mengalami kenaikan. Berdasarkan harga acuan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada pada level US$50,56 per barel untuk pengiriman Juli setelah ditutup pada level tertinggi sejak Juli 2015.
Sedangkan, menurut patokan Eropa, harga minyak mentah Brent North Sea berada pada level US$51,95 per barel di bursa komoditas London, untuk pengiriman Agustus.
(gir)