Jakarta, CNN Indonesia -- PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengantongi kontrak baru sebesar Rp5,3 triliun sejak awal tahun hingga Mei 2016. Perolehan tersebut naik 14,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Realisasi kontrak baru di bulan Mei 2016 antara lain proyek pembangunan gedung Transmart Srondol senilai Rp134,3 miliar di Semarang," ujar Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Ki Syahgolang Permana, Selasa (21/6).
Berdasarkan catatatannya, perolehan kontrak baru Adhi Karya didominasi dari pekerjaan di sektor konstruksi yang mencapai 89,8 persen. Adapun sisanya disumbang dari pekerjaan Engineering Procurement dan Construction (EPC) sebesar 6,4 persen, properti 3,7 persen dan beton pracetak (precast) 0,1 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, dari tipe pekerjaannya, proyek yang digarap perusahaan pelat merah ini paling banyak berjenis pekerjaan pembangunan jembatan dan jalan sekitar 43,6 persen. Sementara pekerjaan pembangunan gedung sebesar 41,2 persen, pekerjaan lainnya 11,3 persen, dan pekerjaan dermaga 3,9 persen.
Mayoritas sumber dana untuk pembangunan proyek tersebut masih berasal dari dana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai 52,3 persen. Sisanya dikontribusi dari swasta sebesar 24,6 persen, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 20,5 persen, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2,6 persen.
"Realisasi pencapaian terhadap target kontrak 2016 adalah 21,12 persen. Target kontrak baru tahun 2016 sebesar Rp25 triliun," jelas Ki Syahgolang.
Pada tahun ini, total pendapatan usaha ditargetkan sebesar Rp20,0 triliun, yang diperoleh dari lini bisnis konstruksi sebesar 57,5 persen, EPC 5,8 persen, properti 8,4 persen, precast 6,7 persen, serta dari kontribusi proyek kereta api Light Rail Transit sebesar 21,6 persen.
Adapun, laba bersih di tahun 2016 ditargetkan tercapai Rp750,0 miliar dengan kontribusi dari masing-masing anak perusahaan yakni PT Adhi Persada Properti (APP) sebesar 35,8 persen, PT Adhi Persada Gedung (APG) 12,4 persen, dan PT Adhi Persada Beton (APB) 10,9 persen.
Adhi Karya mencanangkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1,1 triliun di tahun ini. Jumlah itu terdiri atas investasi aset tetap sebesar Rp404,5 miliar, yang termasuk investasi aset tetap untuk bisnis hotel sebesar Rp280,0 miliar, dan penyertaan pada berbagai proyek investasi sebesar Rp750,0 miliar.