Jakarta, CNN Indonesia -- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk memprediksi perolehan kontrak baru sebesar Rp15,86 triliun pada semester I 2016, atau hanya 30,03 persen dari target kontrak baru 2016 sebesar Rp52,8 triliun.
Namun, target kontrak selama semester I 2016 tersebut tercatat meningkat dua kali lipat dibandingkan dibanding realisasi kontrak baru pada periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp7,47 triliun.
Sementara, pencapaian kontrak baru perseroan hingga pekan kedua pada Juni 2016 baru mencapai Rp10,25 triliun atau 19,41 persen dari target kontrak baru sepanjang tahun ini. Kendati demikian, perolehan kontrak baru tersebut meningkat 37,46 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Suradi mengatakan, proyeksi itu berasal dari progres penawaran yang telah dicatatkan perseroan pada beberapa proyek antara lain jembatan, pembangkit listrik, dermaga, irigasi, dan jalan tol yang nilai totalnya ditaksir mencapai Rp5,6 triliun.
“Salah satu proyek strategis dan prioritas nasional yang memiliki magnitude tinggi bagi perseroan adalah jalan tol Manado-Bitung dan jalan tol Balikpapan-Samarinda. Kedua ruas jalan tol tersebut memiliki nilai proyek sebesar Rp3,5 triliun dan saat ini sedang memasuki tahap finalisasi akhir,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (21/6).
Pada tol Manado-Bitung, emiten dengan kode saham WIKA ini bersama dua BUMN lain yang tergabung dalam konsorsium membentuk perusahaan patungan. Dalam perusahaan patungan yang bakal menggarap proyek tol sepanjang 39,9 kilometer tersebut, perseroan melakukan penyertaan modal sebesar 20 persen.
“Sementara untuk ruas tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,35 km yang merupakan urat nadi utama di Kalimantan Timur, WIKA konsorsium juga membentuk perusahaan patungan dengan penyertaan modal sebesar 15 persen,” jelasnya.
Dua konsesi ruas jalan tol anyar tersebut menambah deretan konsesi ruas yang telah dimiliki Wijaya Karya. Perseroan telah menggenggam konsesi 20 persen ruas jalan tol Surabaya-Mojokerto, 2 persen ruas tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran dan 25 persen ruas tol Soreang-Pasirkoja.
Beberapa proyek yang telah diperoleh hingga pekan kedua Juni 2016 antara lain pembangunan hotel, perkantoran dan Convention Hall Grup Puncak Surabaya, Automatic People Mover System Bandara Soekarno-Hatta, Bendungan Kuwil Manado, rumah susun Atlet Kemayoran, jalan layang Semanggi, jalan layang Kramasan, Jaringan Gas Prabumulih dan renovasi Velodrome.
Selain itu terdapat proyek Strategis Kementerian ESDM yang terdiri dari SPBG Bekasi, fasilitas penerangan jalan umum, tank bahan bakar nabati, pembangunan pembangkit listrik mini hydro di Papua, Transmart Mataram, Transmart Tegal, Sudirman Hill, produksi Box Girder Jalan Layang Kereta Api Medan-Kualanamu, Elevated Road Maros–Bone, dan jalan tol Bawen-Solo Seksi 2.