Jakarta, CNN Indonesia -- Astra Credit Companies (ACC) membukukan total pembiayaan baru (new booking) sebesar Rp13,3 triliun pada paruh pertama tahun ini. Raihan perusahaan pembiayaan (multifinance) yang bernaung dibawah kelompok PT Astra International Tbk tersebut tercatat tumbuh sekitar 6,4 persen jika dibandingkan dengan paruh pertama tahun lalu yang berkisar Rp12,5 triliun.
Jodjana Djody, Direktur Utama ACC mengatakan, pertumbuhan ditopang terutama oleh penyaluran pembiayaan selama ramadan dan jelang lebaran. Pembiayaan pada bulan Juni 2016 mencapai Rp2,53 triliun atau naik 20,4 persen ketimbang bulan sebelumnya, yakni Mei 2016 yang sebesar Rp2,1 triliun.
"Kebetulan, periode jelang lebaran, new booking selalu naik double digit. Semester I 2016, new booking kami Rp13,3 triliun," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (4/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan pencapaian tersebut, ACC semakin optimis, target total pembiayaan sebesar Rp25 triliun sampai akhir tahun bakal tercapai. Sebagai informasi, tahun lalu, perseroan membukukan pembiayaan Rp22 triliun. Berarti, tahun ini, perseroan mengincar pertumbuhan pembiayaan hingga 13,63 persen.
Target itu jauh melampaui target industri multifinance yang mematok pertumbuhan tidak lebih dari 10 persen. Maklumlah, industri multifinance tengah terkendala dengan daya beli masyarakat, dampak dari perlambatan ekonomi nasional dan global, termasuk juga ancaman risiko pembiayaan bermasalah.
Kendati demikian, rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming finance/NPF) perseroan masih jauh di bawah industri. Per Mei 2015, NPF ACC sebesar 0,54 persen. Sementara, pada periode yang sama, NPF industri 2,23 persen.
"Biasa jelang lebaran dan setelah lebaran, pasti ada kenaikan NPF sedikit. Maklum, banyak kebutuhan kan. ACC NPF di Mei 2016 sebesar 0,54 persen, naik menjadi 0,62 persen di Juni 2016. Namun, ini masih di rentang yang wajar. Perkiraan kami, Agustus mulai balik lagi," terang Jodjana.
Suwandi Wiratno Siahaan, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) sebelumnya bilang, new booking selama ramadan dan lebaran akan mendongkrak pertumbuhan pembiayaan industri sampai paruh pertama tahun ini.
Berdasarkan data yang dilansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Mei 2016, industri multifinance membukukan pembiayaan konsumen sebesar Rp255 triliun atau naik 2,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Paruh pertama bisa di atas itu pertumbuhannya, karena pembiayaan mobil dan motor naik drastis hingga 20-30 selama ramadan dan lebaran dibandingkan bulan-bulan biasanya," imbuh dia.
(bir)