
Menteri Rini Tunda Lebur BUMN Jasa Konstruksi dan Rekayasa
Dinda Audriene, CNN Indonesia | Senin, 11/07/2016 11:43 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan, pembentukan induk (holding) BUMN pada tahun ini diputuskan mengacu pada lima sektor, berkurang dari target awal enam sektor. Kelima sektor tersebut meliputi energi, infrastruktur jalan tol, perumahan perumahan rakyat, pertambangan, dan jasa keuangan.
"PP (peraturan Pemerintahnya) belum diteken, intinya yang sudah di Setneg RI itu Pertamina (sebagai induk BUMN energi). Sektor lainnya masih dalam tahap finalisasi," ujar Rini usai menghadiri Halal Bihalal Kementrian BUMN, Senin (11/7).
Sementara sektor yang ditunda, kata Rini, adalah holding BUMN jasa konstruksi dan rekayasa atau Engineering, Procurement and Construction (EPC). Menurutnya, yang perlu dilakukan saat ini yaitu memperkuat PT Rekayasa Industri (Rekind), yang kinerjanya dinilai semakin bagus.
"Nanti kami lihat di situ, jadi kami tunda holdingnya. Nanti strukturnya akan beda," jelasnya.
Ego Sektoral
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menuturkan, proses holding BUMN sektor energi sudah mengerucut. Menurutnya, jika sinergi BUMN ini terwujud, maka akan ada pertumbuhan aset dan laba BUMN di sektor energi. Meski begitu, ia tak tahu kapan proses holding ini akan selesai.
"Ya kami tunggu prosesnya. Semuanya sudah perumusan. Yang penting saya harapkan kepada kawan-kawan agar tidak ada ego masing-masing. Yang penting infrastruktur untuk gas ini bisa segera terlaksana. Kasihan masyarakat kalau sampai pembangunan infrastruktur tertunda hanya karena ego masing-masing pihak," ungkapnya. (ags/ags)
"PP (peraturan Pemerintahnya) belum diteken, intinya yang sudah di Setneg RI itu Pertamina (sebagai induk BUMN energi). Sektor lainnya masih dalam tahap finalisasi," ujar Rini usai menghadiri Halal Bihalal Kementrian BUMN, Senin (11/7).
"Nanti kami lihat di situ, jadi kami tunda holdingnya. Nanti strukturnya akan beda," jelasnya.
Ego Sektoral
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menuturkan, proses holding BUMN sektor energi sudah mengerucut. Menurutnya, jika sinergi BUMN ini terwujud, maka akan ada pertumbuhan aset dan laba BUMN di sektor energi. Meski begitu, ia tak tahu kapan proses holding ini akan selesai.
"Ya kami tunggu prosesnya. Semuanya sudah perumusan. Yang penting saya harapkan kepada kawan-kawan agar tidak ada ego masing-masing. Yang penting infrastruktur untuk gas ini bisa segera terlaksana. Kasihan masyarakat kalau sampai pembangunan infrastruktur tertunda hanya karena ego masing-masing pihak," ungkapnya. (ags/ags)
ARTIKEL TERKAIT

Telkom Urung Akuisisi AP Teleguam Holding
Ekonomi 2 tahun yang lalu
Bos Pertamina Beberkan Visi dan Misi Holding BUMN Energi
Ekonomi 2 tahun yang lalu
Menteri BUMN Sesumbar Wujudkan Swasembada Gula di 2018
Ekonomi 2 tahun yang lalu
Inggris Tawarkan Pinjaman US$1 Miliar Untuk Infrastruktur RI
Ekonomi 2 tahun yang lalu
Menteri Rini Beberkan Kerjasama Strategis RI Dengan Uni Eropa
Ekonomi 2 tahun yang lalu
Mulai 2018, Pengguna Tol Trans Jawa Wajib Pakai E-Toll
Ekonomi 2 tahun yang lalu
BACA JUGA

Eks Sesmen BUMN Tolak Tuduhan Pejabat 'Khilafah' ala GP Ansor
Nasional • 12 January 2019 19:27
JK Bantah PNS dan Pegawai BUMN Banyak Dukung Negara Khilafah
Nasional • 11 January 2019 22:21
GP Ansor: Banyak PNS dan Pejabat Teras BUMN Dukung Khilafah
Nasional • 11 January 2019 14:46
Rhenald Kasali: Pegadaian Bakal Hilang dengan Fintech
Teknologi • 17 December 2018 18:00
TERPOPULER

Mimpi Layanan Semesta ala Jokowi dan 'Luka' BPJS Kesehatan
Ekonomi • 11 jam yang lalu
Nasabah Tuding Jiwasraya Tak Kooperatif Tangani Klaim
Ekonomi 15 jam yang lalu
VIDEO: Perang Dagang AS-China Diperkirakan Terhenti Segera
Ekonomi 16 jam yang lalu