Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis penyaluran kredit perbankan pada paruh kedua tahun ini akan tumbuh signifikan dan mengompensasi perlambatan yang terjadi pada semester I 2016.
Kebijakan amnesti pajak diharapkan otoritas memicu aliran dana repatriasi dan memperkuat likuiditas serta kemampuan pembiayaan perbankan. Karenanya, OJK masih optimistis target pertumbuhan kredit tahun ini, yang dipatok pada kisaran 12-14 persen, dapat tercapai.
Nelson Tambupolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK mengakui penyaluran kredit bank sampai dengan bulan lalu masih belum optimal. Menurutnya, penyaluran kredit tersebut dibayangi oleh risiko kredit macet yang cukup tinggi .
"Perlambatan realisasi kredit menyebabkan pembaginya tidak bergerak, jika ada yang bergerak sedikit saja di
non performing loan (NPL), maka persentasenya akan kelihatan naik," ujar Nelson, Selasa (12/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada paruh kedua tahun ini, Nelson meyakini akan terjadi pembalikan positif terhadap kinerja kredit perbankan. Terlebih jika dana repatriasi yang dijanjikan pemerintah lewat kebijakan tax amnesty sukses memperkuat pendanana perbankan.
"Dari dana repatriasi
tax amnesty rasanya tidak perlu diragukan lagi, jumlahnya berapa tidak bisa saya prediksi, tapi pasti besar," kata Nelson.
Menurutnya, perbankan nasional tidak perlu lagi soal likuiditas hingga akir tahun. Pasalnya, 2 paket kebijakan ekonomi yang telah digelontorkan pemerintah sudah mulai terlihat efek positifnya dalam menggerakan sektor riil.
"Saya masih punya harapan besar sampai akhir tahun itu mungkin pertumbuhan (kredit bank) bisa sampai 13 persen, saya masih optimis," katanya.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk merupakan salah satu bank yang penyaluran kreditnya melandai pada periode Januari-Juni 2016.
Direktur Keuangan Bank Danamon, Vera Eve Lim menjelaskan, rendahnya pertumbuhan kredit perseroan terutama terjadi di sektor otomotif. Sayangnya, yang bersangkutan masih enggan mengungkap data rincci penyaluran kredit Bank Danamon.
"Kalau untuk data lengkapnya saya belum tahu, angka pastinya saya belum dapat," ujar Vera.
(ags/gen)