Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah resmi meluncurkan perundingan Indonesia
European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) sejak hari ini, Senin (18/7).
"Kami gembira karena bisa memulai proses perundingan antara Indonesia dengan Uni Eropa dan akhirnya bisa berhasil walaupun menghadapi banyak tantangan dalam perundingan ini," ungkap Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Senin (18/7).
Thomas memaparkan, beberapa peristiwa yang terjadi di Eropa menjadi tantangan tersendiri ketika merealisasikan perundingan ini, seperti referendum keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau
Britania Exit (Brexit) hingga teror di Nice, Perancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, perundingan CEPA tetap dapat berlanjut. Thomas menilai, ini merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam membangun perekonomian Indonesia.
"Ini bentuk komitmen yang sangat tinggi untuk memajukan ekonomi sekaligus memperluas hubungan strategis dalam situasi perekonomian dunia yang tidak pasti," tambah Thomas.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyepakati scoping paper perundingan CEPA saat kunjungan ke Brussel, Belgia, 21 April lalu. Dari sini, selama kurang lebih tiga bulan, akhirnya pemerintah Indonesia mendapatkan persetujuan Komite Eropa untuk meneruskan perundingan IEU CEPA.
Tingkatkan EksporThomas memastikan, perundingan IEU CEPA akan selesai dalam kurun waktu dua tahun. Ia juga memastikan, IEU CEPA dapat meningkatkan ekspor barang dan jasa maupun sumber investasi asing langsung ke Indonesia.
“Kami berharap Indonesia bisa menjadi basis produksi regional untuk masuk ke pasar Asia Tenggara, Asia Timur, dan Asia Selatan yang terus tumbuh secara dinamis," tegas Thomas.
Sebagai informasi, perundingan IEU CEPA didasari kerja sama yang dibuat pada 2010 dalam kajian
Invigorating the Indonesia-European Union Partnership Towards a Comprehensive Economic Partnership Agreement yang kemudian berlanjut hingga kini.
Adapun Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar ke-4 bagi Indonesia dengan produk ekspor utama, yakni produk pertanian dan perikanan, furnitur, komponen mesin, tekstil dan alas kaki, serta produk plastik dan karet.
(gen)