'Jual' Tax Amnesty, Schroders Gaet Konsultan Pajak dan Bank

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Jumat, 22 Jul 2016 07:27 WIB
Schroders bekerja sama dengan konsultan pajak dan beberapa bank yang ditunjuk sebagai salah satu gerbang pintu dana repatriasi tax amnesty.
Schroders bekerja sama dengan konsultan pajak dan beberapa bank yang ditunjuk sebagai salah satu gerbang pintu dana repatriasi tax amnesty. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Demi menarik investor, PT Schroders Investment Management Indonesia (Schroders Indonesia) menggandeng konsultan pajak dan bank untuk melakukan sosialisasi terkait kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty).

Bahkan, perusahaan manajemen investasi ini sudah melakukan sosialisasi tersebut sejak kebijakan tax amnesty ini masih dalam draf Rancangan Undang-Undang (RUU).

"Ini strategi kami untuk agar dana investasi yang masuk ke kami banyak," ujar Presiden Direktur Shcroders Indonesia, Michael Tjoajadi kepada CNNIndonesia.com, Kamis (21/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, sosialisasi masih diteruskan terhadap beberapa klien potensial. Bahkan, perusahaan juga melakukan sosialisasi ulang kepada klien-klien yang dulunya menjadi target sosialisasi perusahaaan saat kebijakan tax amnesty belum disahkan.

"Ada beberapa klien yang kami temui lagi untuk sosialisasi, karena sekarang Undang-Undang (UU) sudah ada dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) juga sudah ada. Semakin banyak sosialisasi, semakin banyak yang investasi," terangnya.

Dalam sosialisasi ini, Shroders tak sendiri. Perusahaan ini bekerja sama dengan konsultan pajak dan beberapa bank yang ditunjuk sebagai salah satu gerbang pintu dana repatriasi tax amnesty.

Meski gencar melakukan sosialisasi, Shroders tak memiliki target raihan dana repatriasi tax amnesty. Menurut Michael, jumlah dana yang diraih nantinya tergantung dari klien itu sendiri.

"Kami tak memiliki target yang muluk-muluk," ungkapnya.

Dana repatriasi tax amnesty yang masuk ke Indonesia, lanjutnya, telah ditargetkan pemerintah sebesar Rp165 triliun. Di mana dana tersebut bukanlah jumlah yang sedikit. Dengan begitu, tidak akan ada persaingan antar perusahaan manajer investasi. Terlebih lagi, hanya ada 18 manajer investasi yang dipilih pemerintah untuk menampung dana repatriasi.

"Tiap perusahaan kan memiliki kapasitas mengelola dana, jadi tidak perlu direbutin karena yang ditunjuk hanya 18. Untuk apa rebutan," ucapnya.

Sementara itu, Schroders belum mengeluarkan produk baru untuk menyambut dana repatriasi. Menurutnya, mengeluarkan produk sendiri membutuhkan waktu yang tidak sebentar, sedangkan kebijakan tax amnesty ini hanya dibatasi sampai Maret 2017.

Perlu diketahui, total dana pengelolaan (Asset Under Management/AUM) Shroders hingga semester I 2016 berjumlah Rp74 triliun. Di mana sebanyak 60 persen ditempatkan pada instrumen reksa dana saham, sedangkan sisanya pada produk reksa dana lainnya.

Saat ini, Schroders sendiri memiliki produk reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana campuran syariah, reksa dana saham, reksa dana syariah global, reksa dana saham global, pasar uang, dan obligasi.

Hingga akhir tahun, perusahaan ini menargetkan total dana pengelolaan sebesar Rp75 triliun - Rp76 triliun. Namun, dengan adanya kebijakan tax amnesty, tentu perusahaan mengharapkan ada pertumbuhan dana kelolaan yang dapat diraih hingga akhir tahun.

"Kami lihat, mudah-mudahan bisa lebih banyak dana kelolaannya," harapnya. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER