Jakarta, CNN Indonesia -- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira FInance) membukukan laba bersih Rp593 miliar pada semester I 2016. Realisasi ini melesat 199,4 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu, yakni Rp198 miliar.
Willy S Dharma, Direktur Utama Adira Finance menuturkan, kenaikan laba bersih ditopang oleh pendapatan operasional perseroan. Di sisi lain, beban operasional melorot.
“Pendapatan operasional tumbuh 13 persen dan beban operasional turun 6 persen didorong oleh turunnya beban bunga dan keuangan hingga 15 persen, karena strategi diversifikasi sumber pendanaan,” ujarnya, Selasa (2/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak tahun lalu, anak usaha PT Bank Danamon Indonesia Tbk tersebut diketahui melakukan beragam efisiensi, akibat tahun 2014 tertekan oleh kenaikan suku bunga yang mengakibatkan mahalnya biaya dana.
Namun, menilik laporan keuangan perseroan, pembiayaan baru (
new booking) perseroan nyaris mandek, yaitu dari Rp15 triliun pada paruh pertama tahun lalu menjadi Rp14,9 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Bahkan berdasarkan total aset dikelola (
outstanding), perseroan mencatat penurunan hingga tujuh persen atau mencapai Rp44,6 triliun per Juni 2016. Penurunan
outstanding tidak terlepas dari penurunan pembiayaan mobil sebesar tiga persen dan sepeda motor turun tiga persen.
“Bisnis pembiayaan mulai membaik. Masih turun, tetapi penurunannya sudah tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Kami harapkan semester kedua ini lebih baik lagi,” imbuh I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance.
(gen)