Jakarta, CNN Indonesia -- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) optimistis, pembiayaan yang disalurkan selama Ramadan akan meningkat 15-20 persen ketimbang bulan-bulan umumnya. Optimisme ini berangkat dari tren permintaan pembiayaan jelang hari raya Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya.
Willy S Dharma, Direktur Utama Adira Finance mengatakan, pada Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya, perseroan bahkan mampu membukukan pertumbuhan di atas 20 persen dari bulan-bulan biasanya. Namun, pada Idul Fitri 2015, kenaikan pembiayaan hanya tembus 14 persen.
“Tahun ini kami kembali optimistis, pertumbuhan pembiayaan bisa tembus 15-20 persen. Soalnya, ada tunjangan hari raya dan bonus tengah tahun yang akan mendorong daya beli masyarakat,” imbuh dia, Rabu (8/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, sambung dia, manajemen meyakini iklim usaha jelang berakhirnya paruh pertama tahun ini akan membaik. Walaupun, tidak dapat dinafikan, penjualan roda dua secara industri masih minus dari tahun-tahun sebelumnya.
Makanya, kendati pembiayaan selama Ramadan diprediksi meningkat, menurut dia, secara keseluruhan pembiayaan di sepanjang tahun ini tidak akan sekencang tahun-tahun sebelumnya.
“Prediksi kami, pencapaian sampai akhir tahun nanti akan 10 persen di bawah target. Target kami Rp34 triliun. Kami berharap, setidaknya kami mampu membukukan pembiayaan di kisaran Rp32,5 triliun dengan pertumbuhan di Idul Fitri dan libur akhir tahun nanti,” terang Willy.
Adapun, per Mei 2016, Hafid Hadeli, Direktur Pemasaran dan Distribusi Adira Finance mengungkapkan, perseroan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp12 triliun atau relatif stagnan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Dari total pembiayaan Rp12 triliun, sekitar 19 persen mengalir ke motor bekas, 36 persen ke motor baru dan sebanyak 21 persen ke mobil baru. Sedangkan sisanya mengalir ke mobil bekas,” katanya.
Lini pembiayaan berbasis syariah berkontribusi positif. Pembiayaan syariah tercatat tumbuh 20 persen menjadi Rp2,3 triliun. Sementara, pembiayaan konvensionalnya malah melempem.
Jangan heran, untuk menggenjot pembiayaan syariah, emiten dengan kode ADMF ini sekaligus menelurkan enam produk pembiayaan berbasis syariah. Yakni, Mitra Insan Syariah, Insan Syariah Usaha, Insan Syariah Rencana, Insan Syariah Manfaat serta Insan Syariah Hikmah dan Insan Syariah Persona.
Enam produk ini rencananya dipasarkan dengan kerja sama berbagai lembaga, salah satunya Baitul Mal Wa Tamwil. Enam produk ini merupakan produk pembiayaan multiguna, antara lain untuk modal usaha, pembiayaan konsumen syariah dan membiayai pendidikan hingga pernikahan.
(gir)