Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyambut baik perubahan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) Rate menjadi BI 7 day repo rate yang akan mulai berlaku 19 Agustus 2016. Namun, efektivitasnya dalam jangka pendek dinilai akan tergantung dari pasokan likuiditas yang diharapkan berasal dari dana repatriasi peserta
tax amnesty.Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, langkah bank sentral mengubah suku bunga acuan diyakini akan membawa dampak penurunan suku bunga bank, mengingat persentase BI 7 day repo rate lebih kecil dibandingkan dengan BI Rate.
Saat ini, BI rate masih berada pada level 6,5 persen, sedangkan BI 7 day repo rate 5,25 persen atau setara dengan suku bunga operasi moneter tujuh hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat senang dengan pemberlakuan 7 day repo rate, karena kami rasa itu mencerminkan nilai wajar suku bunga yang berlaku," terang Rohan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/8).
Mesipun baik bagi penurunan suku bunga, Rohan menilai implementasi ini perlu dibarengi dengan likuiditas yang mumpuni. Karena menurutnya, saat ini likuiditas perbankan nasional yang terbaca melalui rasio utang terhadap Dana Pihak Ketiga (Loan-to-Deposit Ratio/LDR) sudah mencapai 90 persen atau ruang untuk melakukan pembiayaan semakin sedikit.
Hitu juga terlihat di dalam tubuh Bank mandiri, kata Rohan, di mana LDR terus mengalami kenaikan. Melihat data perusahaan, LDR bank berlogo pita emas itu per akhir Juni tercatat sebesar 88,1 persen atau merangkak naik dari posisi per akhir Maret di angka 86,7 persen.
Karenanya, Rohan berharap kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) bisa membawa dana yang besar ke perbankan nasional sehingga likuiditas bisa ikut meningkat. Bahkan, lanjutnya, dengan meningkatnya likuiditas, seharusnya bunga bisa menurun dengan sendirinya.
"Makanya tax amnesty sebenarnya bisa membawa dana yang besar. Makanya kami, dari Bank Mandiri sedang berjualan instrumen penampung dana tax amnesty melalui obligasi senilai Rp5 triliun, Efek Beragun Aset (EBA), Negotiable Certificate of Deposit (NCD), dan sudah siapkan gateway luar negeri di Singapura, Hongkong, hingga Shanghai," jelasnya.