Bangun 4 Pembangkit, PT PP Butuh Modal Rp60 T Hingga 2020

CNN Indonesia
Kamis, 04 Agu 2016 06:19 WIB
PT PP  hingga Semester I 2016 telah mengantongi kontrak proyek (order book) sebesar Rp53,14 triliun.
PT PP (Persero) menargetkan unit usahanya di sektor energi, PP Energi, untuk membangun empat pembangkit listrik berkapasitas 4 ribu megawatt (MW) hingga tahun 2020.. (Dok. PT PP)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PP (Persero) menargetkan unit usahanya di sektor energi, PP Energi, untuk membangun empat pembangkit listrik berkapasitas 4 ribu megawatt (MW) hingga tahun 2020.

"Sampai tahun depan kira-kira sudah 1200 MW," kata Direktur Utama PTPP, Tumiyana, Rabu (3/8).

Untuk mencapai target tersebut, kata Tumiyana, dibutuhkan dana hingga Rp60 triliun. Menurutnya, pembangkit listrik yang akan dibangun PP Energi ini bertenaga gas dan uap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTG), jelasnya, salah satunya akan dibangun di Pulau Bangka, dengan kapasitas 3x475 MW. Pembangunan PLTGU tersebut sejauh ini sudah mencapai 80 persen.

"Insya Allah kami akan maju dari kontrak November mungkin 1-2 bulan maju," terangnya.

Proyek pembangkit lain yang sudah jalan, kata Tumiyana, ada di Pontianak dengan perkembangan pembangunan sekitar 50 persen. Meski pelaksanaan proyek ini sempat terhambat, namun saat ini sebagian besar mesin sudah terpasang.

Kinerja Perusahaan

PT PP  hingga Semester I 2016 telah mengantongi kontrak proyek (order book) sebesar Rp53,14 triliun, yang terdiri dari perolehan kontrak baru sebesar Rp14,14 triliun dan proyek tahun lalu (carry over) Rp39 triliun. Dengan perolehan tersebut, BUMN Konstruksi ini optimistis mencapai target raihan kontrak baru sebesar Rp31 triliun pada tahun ini.

"Kontrak baru perusahaan telah mencapai 45 persen dari total target perolehan kontrak baru yang ditetapkan perusahaan sepanjang tahun ini," kata Tumiyana.

Bila dirinci, lanjutnya, pencapaian kontrak baru tersebut terdiri dari kontrak baru induk perusahaan sebesar Rp11,81 triliun, sedangkan dari anak perusahaan sebesar Rp2,33 triliun.

Untuk laba bersih, lanjutnya, perusahaan memproyeksikan kenaikan laba bersih lebih dari 90 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Lonjakan tersebut merupakan kontribusi seluruh jaringan bisnis perusahaan yang menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, yaitu konstruksi, properti, pracetak, peralatan dan investasi, serta Engineering Procurement and Construcrion (EPC)," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER