Ramayana Siapkan Rp350 Miliar untuk Bangun Sembilan Gerai

CNN Indonesia
Kamis, 04 Agu 2016 19:45 WIB
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk menilai, persaingan di sektor ritel kian menantang, terlebih untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk menilai, persaingan di sektor ritel kian menantang, terlebih untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk berencana membuka sembilan gerai di semester II tahun 2016 guna menghadapi persaingan di sektor ritel dan mengejar target penjualan.

"Kami akan bangun sembilan gerai tapi masih didiskusikan untuk penempatan wilayahnya. Sudah kami siapkan pendanaan sekitar Rp300 miliar hingga Rp350 miliar yang berasal dari capex [belanja modal]," ungkap Direktur Utama Ramayana Suryanto di gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (4/8)

Adapun saat ini, perusahaan masih memiliki cadangan kas sebanyak Rp1,27 triliun, setelah meningkat sebesar 62,6 persen bila dibandingkan jumlah kas pada periode yang sama tahun lalu. Cadangan kas ini, dinilai Ramayana dapat dimanfaatkan untuk memperkuat persaingan di semester II 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, perusahaan juga akan mengejar transformasi atau penata ulangan toko atau merchandise di sembilan toko yang sebelumnya hanya melayani fesyen, kini berganti menjadi supermarket.

"Transformasi ini kita kejar di semester II sehingga di akhir tahun, kami bisa memiliki 26 supermarket, yang mana sembilan supermarket baru merupakan hasil transformasi dari toko yang melayani fashion," ujar Suryanto.

Untuk transformasi, Ramayana mengatakan, perusahaan juga akan melakukan transformasi pada bidang media sosial, regenerasi gerai, dan bekerja sama dengan SPAR International untuk peningkatan kinerja supermarket agar dapat mendongkrak penjualan.

Ramayana mengungkapkan, sebelumnya, perusahaan telah melakukan beberapa upaya di semester I 2016 untuk mendongkrak peningkatan penjualan, seperti menyediakan barang yang sesuai daya beli masyarakat, meluncurkan promosi, hingga meningkatkan sumber daya manusia.

Pasalnya, perusahaan menilai, persaingan di sektor ritel kian menantang, terlebih untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

"Untuk Jabodetabek persaingan makin ketat. Kemudian, untuk daerah lain juga,6 misalnya luar Jawa karena terpengaruh belum stabilnya ekspor sehingga berdampak pada daya beli masyarakat," jelas Suryanto.

Dengan strategi ini, Ramayana masih optimistis mengejar penjualan sebesar Rp8.306,2 miliar di akhir tahun dengan tingkat margin kotor sebesar 26,5 persen.

Kinerja Semester I

Ramayana berhasil mencatat penjualan sebanyak Rp4,36 triliun pada paruh pertama 2016. Angka ini meningkat 27,1 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebanyak Rp3,43 triliun.

"Ini menandakan capaian kami sudah 52,6 persen selama tahun 2016 dari total target kita mencapai Rp8,30 triliun sampai akhir tahun," ungkap Suryanto.

Perusahaan mencatat laba kotor mencapai Rp1,19 triliun dengan tingkat margin kotor mencapai 27,4 persen dari jumlah penjualan. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan laba kotor tahun lalu sebesar Rp856,5 miliar, dengan kenaikan margin sebesar 39,6 persen.

Peningkatan laba kotor, menurut perusahaan disebabkan adanya kenaikan jumlah biaya operasional sebesar 12,4 persen menjadi Rp941,4 miliar dari sebelumnya Rp837,9 miliar pada periode semester I tahun 2015.

"Peningkatan operasional karena adanya kenaikan biaya saat peak season atau saat Hari Raya Idul Fitri yang masuk perhitungan paruh pertama," ungkap Suryanto.

Dari akumulasi tersebut, Ramayana berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp254,1 miliar atau mengalami pertumbuhan mencapai 179,7 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp90,8 miliar. Adapun margin laba bersih mencapai 5,8 persen sepanjang semester I 2016.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER