Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mayapada Internasional Tbk akan melepas 614,91 juta saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau
rights issue. Adapun harga per sahamnya ditetapkan perseroan sebesar Rp100.
Dalam keterbukaan informasi, Selasa (9/8), Direktur Utama Bank Mayapada Haryono Tjahjariyadi mengatakan, dana yang diperoleh dari
rights issue tersebut akan digunakan 100 persen untuk memperkokoh struktur permodalan dan meningkatkan aktiva produktif dalam bentuk kredit.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, bank milik taipan Dato Sri Tahir itu membukukan laba bersih sebesar Rp548,7 miliar pada paruh pertama tahun ini. Perolehan laba tersebut naik 67,74 persen dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu Rp327,1 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga, yang naik 21,7 persen menjadi Rp2,8 triliun dari perolehan semester I 2015 yang sebesar Rp2,3 triliun. Adapun laba per saham juga turut naik signifikan menjadi Rp127,49 dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,8 per saham.
Selam periode Januari-Juni 2016, Bank Mayapada telah menyalurkan kredit sebesar Rp40,6 triliun, naik 18,7 persen dibandingkan dengan perolehan enam bulan pertaam tahun lalu yang sebesar Rp34,2 triliun.
Namun, meningkatnya kredit Bank Mayapada juga diikuti oleh kenaikan rasio kredit bermasalah atau
Non Performing Loan (NPL). Tercatat hingga akhir Juni, NPL gross Bank Mayapada berada di level 2,01 persen, naik 72 basis poin dari semester I tahun lalu yang hanya 1,29 persen.
Berdasarkan komposisi pemegang saham, pengendali utama Bank Mayapada adalah PT Mayapada Karunia dengan penguasaan saham sebanyak 26,42 persen. Selebihnya dimiliki oleh JPMCB Cathay Life Insurance Co LTD (24,9 persen), Brilliant Bazaar Pte Ltd (15,64 persen), SCB SG S/A Hong Leong Bank A/C Jtrust Asia Pte Ltd (10 persen) dan Unity Rise Limited ( 7,31 persen).
(ags/gen)