Defisit Tembus 2% PDB, Pemerintah Lelang Surat Utang Rp501 T

Elisa Valenta Sari & Safyra Primadhita | CNN Indonesia
Selasa, 16 Agu 2016 13:26 WIB
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) per 5 Agustus 2016 sebesar Rp36,7 triliun.
Mantan Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro (kanan) mengikuti serah terima jabatan dengan Menteri Keuangan yang baru Sri Mulyani (kiri) saat serah terima jabatan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu, 27 Juli 2016. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Memasuki pekan pertama bulan ke delapan tahun ini, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016 telah menembus 2,08 persen terhadap PDB atau sebesar Rp262,5 triliun.

Padahal, defisit tahun ini dibatasi hanya sebesar Rp296,7 triliun atau  2,35 persen PDB.


Untuk menambal defisit fiskal tersebut, Kementerian Keuangan telah menarik utang sebesar Rp303,3 triliun. Namun, dari sisi pembiyaan non-utang dikurangi sebesar Rp4,1 triliun sehingga total pembiayaan baru yang ditarik sebesar Rp299,2 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembiayaan utang bersumber dari penerbitan SBN dan penarikan pinjaman, sedangkan pembiayaan non-utang bersumber dari perbankan dalam negeri," jelas Kementerian Keuangan dalam keterangan tertulisnya, Senin malam (15/8).

Khusus untuk penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), hingga periode yang sama nilai brutonya telah mencapai Rp501,3 triliun atau 82 persen dari target total lelang obligasi negara Rp611,4 triliun di APBNP 2016.

Penerbitan SBN bruto per 5 Agustus tersebut terdiri dari surat utang valas sebesar Rp142,4 triliun atau setara dengan US$10,5 miliar. Sementara yang berdenominasi rupiah nilai penerbitan obligasinya sudah mencapai Rp358,9 triliun.

"Realisasi penerbitan SBN gross ini sejalan dengan strategi front loading (penarikan utang di awal) untuk memanfaatkan tingginya likuiditas, membiayai realisasi defisit APBN yang cukup besar sejak awal tahun, dan membiayai utang jatuh tempo/dibeli kembali (buyback)," tulis Kemenkeu.


Adapun jumlah SBN jatuh tempo yang dibeli kembali oleh pemerintah selama periode yang sama sebesar Rp175,3 triliun. Dengan demikian, nilai bersih penarikan utang dari pasar obligasi sebesar Rp326 triliun.

Berdasarkan realisasi belanja dan defisit anggaran, serta akumulasi penarikan pembiayaan, maka terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp36,7 triliun per 5 Agustus 2016. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER