Krakatau Steel Garap Pabrik Baru Baja Lembaran US$460 juta

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 22 Agu 2016 13:31 WIB
Manajemen Krakatau Steel menginginkan pabrik baru berkapasitas 1,5 juta ton per tahun bisa memenuhi kebutuhan baja nasional yang melonjak di masa depan.
Manajemen Krakatau Steel menginginkan pabrik baru berkapasitas 1,5 juta ton per tahun bisa memenuhi kebutuhan baja nasional yang melonjak di masa depan. (CNN Indonesia/Galih Gumelar).
Cilegon, CNN Indonesia -- Perusahaan baja nasional, PT Krakatau Steel Tbk (KS) memulai pembangunan pabrik baja lembaran panas (Hot Strip Mills/HSM) kedua di Cilegon, Banten pada hari Senin (22/8). Pabrik yang diperkirakan menghabiskan investasi US$460 juta itu ditargetkan selesai dalam waktu 31,5 bulan.

Direktur Utama KS Sukandar menjelaskan, manajemen menginginkan pabrik HSM baru bisa beroperasi mulai 2019 dan bisa memenuhi kebutuhan baja nasional yang melonjak di masa depan.

Jika kebutuhan baja nasional pada 2015 tercatat sebesar 12,9 juta ton, ia meramal kebutuhan pada 2025 akan naik dua kali lipat menjadi 25,1 juta ton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Industri baja ini merupakan industri dasar, sehingga permintaannya akan melonjak. Karenanya, pembangunan ini juga upaya kami memperluas kapasitas produksi," jelas Sukandar di Cilegon, Senin (22/8).

Ia melanjutkan, pabrik HSM ini memiliki kapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun. Tambahan produksi pabrik baru membuat kapasitas produksi HSM perseroan naik jadi 3,9 juta ton per tahun.

Selain dari duit hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), Sukandar menyebut investasi pabrik baru juga diperoleh KS dari pinjaman bank.

Pembiayaan perbankan tersebut tercatat sebesar US$260 juta, atau 56,52 persen dari total investasi, yang disediakan oleh Commerzbank AG dan dibantu oleh German Export Credit Agency (ECA).

Sukandar mengatakan konstruksi pabrik ini dilaksanakan oleh kontraktor asal Jerman, SMS Group GmbH yang sebelumnya juga menggarap pabrik HSM pertama. SMS Group juga melibatkan anak usaha KS, PT Krakatau Engineering dalam membangun pabrik ini.

"Setelah pabrik ini selesai, kami berharap bisa mengambil pangsa pasar produk Hot Rolled Coil (HRC) nasional, dengan menyasar industri otomotif, pipa dan tabung, hingga konstruksi," tambah Sukandar.

Bersamaan dengan pembangunan pabrik HSM kedua, KS akan membangun tambahan kapasitas reheating furnace, finishing mill, dan down coller untuk menipiskan ukuran lembaran baja yang dihasilkan dari pabrik HSM 1 dan HSM 2, dari 1,4 milimeter (mm) hingga 1,6 mm menjadi 1,2 mm. Dengan demikian, perusahaan nantinya bisa memiliki kapasitas produksi 4 juta ton.

"Penambahan kapasitas ini kami harap juga bisa berkontribusi positif pada kinerja keuangan kami," tambahnya.

Sebagai informasi, KS mencatatkan pendapatan sebesar US$659,15 juta sepanjang semester I 2016, atau turun 2,67 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$677,23 juta. Meski demikian, perusahaan berhasil menekan rugi bersih dari US$137,61 juta di semester I tahun lalu ke angka US$93,28 juta di tahun ini. (gen/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER