Ekspansi, Jaya Ancol Siapkan Minimal Rp450 Miliar pada 2017

CNN Indonesia
Jumat, 26 Agu 2016 07:00 WIB
Demi meningkatkan performa bisnis perusahaan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) memiliki beberapa rencana pengembangan pada tahun 2017.
Demi meningkatkan performa bisnis perusahaan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) memiliki beberapa rencana pengembangan pada tahun 2017. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Demi meningkatkan performa bisnis perusahaan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) memiliki beberapa rencana pengembangan pada tahun 2017 dengan menyiapkan dana minimal Rp450 miliar.

Salah satunya, perusahaan akan mengembangkan usaha rekreasi berupa mengintegrasikan usaha rekreasi Sea World dengan Gelanggang Samudera pada tahun 2017 mendatang. Rencananya, perusahaan akan menganggarkan dana sebesar Rp250 miliar-Rp300 miliar dalam pengembangan tersebut.

“Sea World lama akan di-upgrade dan juga ada penambahan Sea World baru. Dana yang dianggarkan Rp250 miliar-Rp300 miliar untuk Sea World aja, kapasitasnya jadi 6x lipat. Ini lebih besar dari Singapura, dan akan menjadi yang terbesar di dunia,” kata Direktur Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali, Kamis (25/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, perusahaan juga akan menambah jalur kereta api dan jalur wisata dari karnaval dan di Dufan sepanjang jalur selatan. Sehingga, jika pengunjung Ancol ingin ke Dufan bisa menaiki kereta api. Kemudian, untuk persiapan tahun baru 2017, perusahaan akan menambah bus tingkat demi kenyamanan pengunjung.

“Tahun 2017 kami targetkan pengunjung 18,5 juta, tahun lalu pengunjung tahun baru kami kan 17 juta pengunjung,” imbuh Teuku.

Kemudian, perusahaan akan mengembangkan wahana di kawasan indoor Dunia Fantasi (Dufan). Saat ini, sudah ada beberapa wahana di kawasan indoor Dufan, yaitu Ice Age dan Hello Kitty Adventure, dan tersambung dengan wahana baru Fantasy Light dan Fantastique Show. Untuk selanjutnya, perusahaan akan menambah beberapa wahana permainan atraktif lain pada tahun 2017.

“Ada penambahan beberapa investasi di Dufan itu kami menganggarkan dana Rp100 miliar-Rp150 miliar,” jelasnya.

Proyek selanjutnya ialah kawasan rekreasi di lahan reklamasi, Pulau K. Perusahaan akan mengembangkan Pulau K tersebut dengan membangun taman bermain, komplek apartemen, komplek hotel dan condotel, mall, water rise attraction, dan waterfront convention hall. Saat ini, perusahaan telah membangun 32 hektare (ha) tanggul. Namun, saat ini pembangunan diberhentikan sementara karena moratorium pemerintah.

“Pertengahan Agustus harusnya beroperasi, kami kan mengikuti pemerintah meski izin yang kami miliki sudah lengkap,” ucap Direktur Pengembangan Pembangunan Jaya Ancol, Arif Nugroho.

Hingga pertengahan tahun ini, perusahaan telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp126 miliar dari total capex hingga akhir tahun sebesar Rp400 miliar-Rp500 miliar. Sebagian besar dana tersebut digunakan untuk kebutuhan rekreasi.

Kinerja Terkini

Hingga pertengahan tahun ini, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp539,13 miliar atau naik 13,09 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp476,72 miliar. Sementara, laba bersih turun hingga 132 persen menjadi Rp52,49 miliar dari sebelumnya Rp121,78 miliar.

“Iya, laba turun karena pendapatan Sea World turun,” kata Direktur Keuangan Pembangunan Jaya Ancol Daniel Nainggolan.

Adapun, perusahaan menargetkan pendapatan hingga Rp1,4 triliun hingga akhir tahun 2016 atau naik 23,89 persen dari pendapatan tahun 2015 sebesar Rp1,13 triliun. Sementara itu, untuk laba bersih sendiri perusahaan menargetkan pertumbuhan hingga Rp337 miliar atau naik sebesar 15,86 persen dari laba bersih tahun 2015 Rp290,86 miliar.

Namun, perusahaan berharap dapat tumbuh 39 persen per tahun dengan pertumbuhan laba bersih 16 persen dari tahun 2015, sehingga pada 2023 perusahaan mengharapkan adanya kenaikan pendapatan mencapai Rp3,7 triliun dengan laba bersih Rp1 triliun.

"Diharapkan melalui upaya pengembangan bisnis, kinerja perusahaan dapat meningkat hingga 2023," kata Daniel.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER