Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan Kontrak Bagi Hasil Produksi (
Production Sharing Contract/PSC) blok East Natuna yang akan diteken September mendatang juga mencakup pemberian insentif kepada Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja menjelaskan, PSC ini disebut sebagai PSC khusus. Pasalnya, penunjukkan KKKS tidak melalui proses lelang Wilayah Kerja (WK), membuat sifat PSC ini istimewa.
Sayangnya, ia tak mau menjelaskan jenis insentif yang akan diberikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini berisi insentif karena PSC ini kan memang PSC khusus. Selain itu, ini kan juga penugasan, jelas tidak dilelang umum," ujar Wiratmaja ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (26/8).
Ia melanjutkan, PSC yang akan ditandatangani pada bulan depan menyangkut produksi minyak dan gas. Untuk PSC produksi minyak, masa berlaku kontrak dan fiskalnya sudah bersifat tetap.
Sementara itu, PSC produksi gas masih bersifat umum dan belum dibicarakan lebih detil. Pasalnya, Kementerian ESDM masih melakukan kajian ihwal produksi gas yang rencananya selesai tahun depan.
Salah satu kajian yang masih dipikirkan adalah teknologi yang digunakan. Pasalnya, kandungan karbondioksida di blok East Natuna mencapai 72 persen, sehingga dibutuhkan alat yang bisa memecah kadar gas tersebut.
"Selain itu ada juga kajian mengenai pemasaran. Akhir 2017 diharapkan kajian untuk gas bisa selesai," ujarnya.
Kendati demikian, ia tak menyebut berapa porsi bagi hasil antara pemerintah dan KKKS. Di samping itu, ia juga tidak tahu ihwal pembagian hak partisipasi (
participating interest) bagi konsorsium yang mengelola blok East Natuna.
"Itu biar saja menjadi proses Pertamina bagaimana
business to business-nya," jelasnya.
Sebagai informasi, blok East Natuna rencananya akan dioperatori secara konsorsium oleh Pertamina, ExxonMobil, dan PTT Thailand. Blok East Natuna sendiri memiliki volume gas di tempat (Initial Gas in Place/IGIP) sebesar 222 triliun kaki kubik (tcf), dan cadangan terbukti sebesar 46 tcf.
(gir)