Jakarta, CNN Indonesia -- PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung) berencana membeli lahan hingga 10 hektare pada tahun ini dengan menyiapkan dana mencapai Rp1 triliun.
Direktur Utama WIKA Gedung Novel Arsyad mengemukakan, perusahaan telah mengalokasikan belanja modal (
capital expenditure/capex) sebesar Rp900 miliar hingga akhir tahun. Adapun, sampai paruh pertama perusahaan telah menghabiskan belanja modal sekitar Rp450 miliar atau 50 persen dari total.
"Dana tersebut digunakan untuk membeli alat," jelas Novel, Rabu (31/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, perusahaan sendiri berencana membeli lahan seluas 6 sampai 10 hektare tahun ini dengan dana yang disiapkan sebesar hampir Rp1 triliun. Dana tersebut di luar belanja modal yang dicanangkan. Saat ini, perusahaan tengah mengincar tanah di Surabaya seluas 1 hingga 2 hektare.
Dari sisi kontrak, Novel menyatakan perseroan tengah menggarap berbagai proyek dengan nilai total Rp5 triliun. Menurutnya, proyek yang didapatkan perusahaan dapat bertambah seiring banyaknya proyek pembangunan hingga akhir tahun ini.
"Proyek kami bisa bertambah, pembangunan yang berjalan semakin banyak baik pemerintah dan swasta," pungkasnya.
Ia menjelaskan, proyek ini berupa
high rise building, seperti gedung dan apartemen. Perusahaan berencana membangun beberapa proyek tersebut di beberapa wilayah Indonesia.
"Di Semarang dan Solo cukup banyak. Surabaya juga ada, Semarang Paragon, Jakarta ada beberapa proyek di Cawang, Bandung juga ada," ujar Novel,
Yang terkini, WIKA Gedung memperoleh mandat dari PT Graha Tunas Selaras (GTS), anak usaha PT Agung Podomoro Land Tbk untuk menggarap tiga gedung proyek Podomoro Golf View (PGV) dengan nilai total investasi sebesar Rp900 miliar.