Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) telah menyelesaikan evaluasi administrasi dan harga dalam tender pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Jawa 1 berkapasitas 2 x 800 Megawatt (MW). Artinya PLN masih harus menyelesaikan beberapa tahap evaluasi lagi sebelum memutuskan pemenang tender proyek yang dijadwalkan bakal dilakukan Oktober 2016 ini.
Di sela Pameran Hari Listrik Nasional, Rabu (28/9) lalu, Direktur Pengadaan PT PLN (Persero) Supangkat Iwan Santoso menyatakan perkara lahan yang akan digunakan oleh empat konsorsium yang masuk babak final tender, bukan menjadi perhatian utama PLN.
“Masalah lahan ini diserahkan sepenuhnya kepada pemenang tender,” ujar Supangkat, dikutip Minggu (2/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persoalan lahan ramai diperbincangkan karena muncul opsi reklamasi yang diajukan para peserta tender, lantaran terdapat dua pilihan titik serah listrik yang nantinya akan dihasilkan oleh proyek senilai Rp30 triliun tersebut yakni di Muara Tawar (sekitar Teluk Jakarta) dan Cibatu Baru (Karawang).
Proses tender pembangkit berkapasitas 1.600 MW ini menjadi perbincangan publik lantaran menjadi salah satu pembangkit terbesar dalam proyek listrik 35 ribu MW pemerintah.
Empat konsorsium yang bertarung dalam tender adalah saat ini diikuti empat perusahaan konsorsium, yaitu Mitsubishi-Pembangkitan Jawa Bali-JERA-Rukun Raharja, Adaro-Singapore Sembawang Corporation, Pertamina-Marubeni-Sojits, dan Medco-Kepco-Nebras.
Manajer Senior Public Relations PLN Agung Murdifi menambahkan, proses tender PLTGU Jawa 1 masih tahap evaluasi dan validasi data.
"Kita tunggu saja pengumuman resminya dua minggu ke depan," kata Agung.
(gen)