Jakarta, CNN Indonesia -- Pertamina mempercepat pelaksanaan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Unit Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan melakukan pengadaan barang melalui proses Long Lead Item senilai US$1 miliar atau sekitar Rp13,3 triliun.
"Pengadaan oleh Pertamina ini sekaligus merupakan tahapan konkret kami untuk percepatan proyek," kata Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi, dilansir ANTARA, Minggu (11/9).
Proses pengadaan akan dimulai pada Oktober 2016 dan ditargetkan tuntas pada kuartal I 2017. Pengadaan ini dalam proses yang terpisah dengan paket engineering, procurement, and construction (EPC) yang akan dikerjakan oleh kontraktor EPC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan demikian, selain dapat dilakukan percepatan proses, pengadaan oleh Pertamina untuk memastikan proyek dapat berjalan secara efisien," ujar Rachmad.
Proyek revitalisasi Kilang Balikpapan akan dilakukan dalam dua tahap dengan total investasi sekitar US$4,4 miliar-US$4,6 miliar. Setelah proyek RDMP tuntas, produksi Kilang Balikpapan nantinya menjadi 360 ribu barel per hari dibanding produksi saat ini, yakni sebesar 260 ribu barel per hari.
Pertamina menargetkan proses konstruksi akan dimulai pada awal 2017. Adapun, mechanical completion dan commissioning RDMP RU V Balikpapan ditargetkan rampung pada Juli 2019. Dengan demikian, diharapkan proyek ini akan dapat dioperasikan mulai September 2019.
"Untuk itu, kami akan melakukan final investment decision RDMP RU V Balikpapan pada awal Juli 2017 yang segera diikuti dengan konstruksi fisik," jelas dia.
Pakar ketahanan energi dan pengajar geoekonomi pada Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Dirgo Purbo menilai, upaya Pertamina untuk mempercepat proyek-proyek pembangunan kilang dianggap menjadi bagian dalam menjalankan program untuk menjamin pasokan energi nasional. Saat ini, perusahaan migas pelat merah tersebut mengebut proyek RDMP empat kilang, yakni Kilang Dumai, Cilacap, Balongan, dan Balikpapan.
"Langkah Pertamina sudah on the right track. Langkah itu merupakan bagian dalam upaya menjalankan program energy security Indonesia," terang dia.
Selain proyek RDMP terhadap empat kilang, proyek RDMP juga akan dilanjutkan terhadap Kilang Plaju Sungai Gerong. Pertamina juga mendapatkan penugasan dari Kementerian ESDM untuk membangun kilang baru di Tuban, Jawa Timur, bersama mitra yang ditunjuk Rosneft, perusahaan minyak asal Rusia.
Pertamina juga ditunjuk sebagai penanggung jawab proyek pembangunan kilang baru di Bontang melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
Rinaldy Dhalimi, anggota Dewan Energi Nasional, mengatakan upaya untuk mempercepat pembangunan kilang sangat diperlukan untuk mengurangi impor BBM. "Kita harus percaya bahwa segala sesuatunya dilakukan dengan baik dan transparan," pungkasnya.
(bir)