Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham AS turun tajam pada perdagangan Selasa (13/9), dengan saham energi terbanting oleh pelemahan harga minyak, dan sektor keuangan terseret prospek kenaikan suku bunga jangka pendek yang berkurang.
Seperti dilansir dari
Reuters, aksi jual meluas dalam perdagangan kemarin, dengan semua 10 sektor besar dalam indeks S&P 500 terjerembab dan setiap komponen dalam indeks Dow Jones Industrial Average melemah, kecuali saham Apple.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 1,41 persen menjadi berakhir pada 18.066,75 poin dan indeks S&P 500 amblas 1,48 persen ke level 2.127,02. Sementara indeks Nasdaq Composite turun 1,09 persen menjadi 5.155,26.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indeks energi amblas 2,86 persen dan memimpin penurunan karena harga minyak jatuh sebanyak 3 persen setelah Badan Energi Internasional (IEA) dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyatakan kelebihan pasokan minyak mentah global akan bertahan.
Sementara, tiga pejabat bank sentral AS (Federal Reserve) pada Senin lalu mengambil sikap melunak terhadap kenaikan suku bunga, berbeda dengan komentar yang lebih agresif dari para pejabat lainnya dalam dua minggu terakhir.
"Ada tingkat tinggi ketidakpastian mengenai kenaikan suku bunga, dan investor tidak yakin tentang komentar yang datang dari pejabat Fed," kata Andre Bakhos, Direktur Janlyn Capital.
Ia menambahkan ketidakpastian akan berlanjut sampai pertemuan Fed pada 20 September. Hal itu membuat indeks sektor keuangan dalam S&P turun 1,82 persen.
Menurut FedWatch CME Group, para pedagang kontrak berjangka memangkas kemungkinan kenaikan suku bunga dalam pertemuan The Fed pada 20-21 September menjadi hanya 15 persen, dari 21 persen. Sementara Goldman Sachs memangkas pandangan menjadi 25 persen dari 40 persen.
Di sisi lain, salah satu titik terang di bursa AS adalah saham Apple, yang melompat 2,55 persen setelah dua operator melaporkan permintaan yang kuat untuk
smartphone terbarunya.
Sementara, saham Freeport McMoRan anjlok 8,39 persen karena kesepakatan untuk menjual beberapa aset di Teluk Meksiko ke Anadarko Petroleum sebesar US$2 miliar dinilai murah oleh beberapa analis.
Menurut data Thomson Reuters, dalam perdagangan kemarin, sekitar 8,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS. Jumlah itu di atas 6,3 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir.