Bank Mandiri Pinjamkan Rp250 Miliar ke Pelindo II
CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2016 22:10 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyalurkan kredit senilai Rp250 miliar kepada PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II untuk pengembangan bisnis anak usahanya, yakni PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), dan PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI).
Fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri ini merupakan kelanjutan dari treasury line sebesar US$70 juta yang telah disepakati pada Juni 2016 lalu sebagai alternatif sumber pendanaan valuta asing (valas) perusahaan.
Selain pemberian fasilitas kredit, Bank Mandiri menawarkan layanan perbankan non tunai di pelabuhan yang menjadi wilayah kerja Pelindo II. Layanan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan operasional pergerakan barang dan jasa yang semakin mudah dan cepat.
Elvyn G Masassya, Direktur Utama Pelindo II mengungkapkan, secara bertahap, perseroan mengupayakan pelayanan yang lebih baik dengan memperbaiki kecepatan layanan, akses dan kemudahan, serta physical appearance dari fasilitas pelayanan kepelabuhanan, dan keramahan kepada pengguna jasa.
“Salah satu caranya dengan penerapan cash management system. Diharapkan, kerja sama dengan Bank Mandiri menunjang usaha-usaha kami menyederhanakan dan mempercepat transaksi dan layanan,” ujar dia, kamis (15/9).
Menurut Elvyn, pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur utama dalam mendorong ekonomi nasional. Saat ini, Pelindo II mengelola 12 pelabuhan di 10 provinsi di Indonesia dan memiliki 16 anak usaha yang berkonsentrasi di bidang pelayanan jasa kepelabuhanan, logistik dan bisnis pendukung.
Tahun lalu, Pelindo II tercatat melayani hingga lebih dari 54 ribu kunjungan kapal, menangani lebih dari 85 juta ton kargo dan jumlah peti kemas yang dibongkar muat mencapai lebih dari 5,9 juta Twenty Foot Equivalent Unit (TEU).
“Tingginya jumlah pelayanan itu menggambarkan besarnya potensi yang bisa digarap dari inovasi layanan transaksi non tunai,” katanya.
Sulaiman A Arianto, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri menambahkan, Bank Mandiri berkomitmen penuh mendukung Pelindo II, mengingat perannya sentral dalam menggerakkan roda perekonomian nasional.
Komitmen kuat dari bank pelat merah tersebut tercermin dari total pembiayaan yang disalurkan kepada Pelindo I hingga Pelindo IV yang mencapai Rp7,18 triliun hingga Juni 2016, baik sebagai kredit investasi maupun kredit modal kerja.
“Kami berkeinginan bersinergi dengan seluruh stakeholder untuk merealisasikan program Nawacita Kabinet Kerja, terutama untuk memperkuat produktivitas dan daya saing, serta meningkatkan kemandirian ekonomi,” pungkasnya.
Fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri ini merupakan kelanjutan dari treasury line sebesar US$70 juta yang telah disepakati pada Juni 2016 lalu sebagai alternatif sumber pendanaan valuta asing (valas) perusahaan.
Selain pemberian fasilitas kredit, Bank Mandiri menawarkan layanan perbankan non tunai di pelabuhan yang menjadi wilayah kerja Pelindo II. Layanan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan operasional pergerakan barang dan jasa yang semakin mudah dan cepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Salah satu caranya dengan penerapan cash management system. Diharapkan, kerja sama dengan Bank Mandiri menunjang usaha-usaha kami menyederhanakan dan mempercepat transaksi dan layanan,” ujar dia, kamis (15/9).
Tahun lalu, Pelindo II tercatat melayani hingga lebih dari 54 ribu kunjungan kapal, menangani lebih dari 85 juta ton kargo dan jumlah peti kemas yang dibongkar muat mencapai lebih dari 5,9 juta Twenty Foot Equivalent Unit (TEU).
“Tingginya jumlah pelayanan itu menggambarkan besarnya potensi yang bisa digarap dari inovasi layanan transaksi non tunai,” katanya.
Komitmen kuat dari bank pelat merah tersebut tercermin dari total pembiayaan yang disalurkan kepada Pelindo I hingga Pelindo IV yang mencapai Rp7,18 triliun hingga Juni 2016, baik sebagai kredit investasi maupun kredit modal kerja.
“Kami berkeinginan bersinergi dengan seluruh stakeholder untuk merealisasikan program Nawacita Kabinet Kerja, terutama untuk memperkuat produktivitas dan daya saing, serta meningkatkan kemandirian ekonomi,” pungkasnya.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK