Pemilu Presiden AS Tentukan Masa Depan Indonesia di TPP

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2016 16:00 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menuturkan dua calon presiden AS, Donald Trump dan Hillary Clinton, berbeda pandangan terhadap Trans-Pacific Partnership
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menuturkan calon presiden AS, Donald Trump mendukung Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), sedangkan rivalnya Hillary Clinton menolak Trans-Pacific Partnership. (Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia masih menunggu hasil pemilihan presiden di Amerika Serikat sebelum memutuskan bergabung atau tidak dalam blok perdagangan bebas Trans-Pasifik atau Trans-Pacific Partnership (TPP).

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menuturkan, pemerintah masih perlu memantau sikap Amerika Serikat (AS) terhadap TPP, yang saat ini sangat bergantung pada hasil Pemilihan Umum di negara adidaya tersebut. Pasalnya, keikutsertaan dan arah politik AS akan sangat berpengaruh terhadap masa depan TPP.

"Kalau Donald Trump memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) di Amerika, dia setuju TPP. Kalau Hillary kan tidak setuju. Kita masih menunggu," ujar Enggar di Jakarta, Kamis (15/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Posisi Amerika Serikat, kata Enggar, baik ikut atau tidak akan sangat berpotensi memengaruhi keputusan kerja sama perdagangan TPP.

"Saya lihat sulit untuk suatu negara melakukan intervensi kecuali bila Amerika Serikat mundur dari itu (TPP). Jadi, bagaimana kita mau cepat kalau mereka lambat," kata Enggar.

Sebelumnya, Enggar mengatakan pemerintah akan terus mengejar berbagai kerja sama internasional yang dapat memberikan keuntungan bagi Indonesia.

Adapun kerja sama perdagangan internasional yang sebelumnya telah diteken oleh Indonesia ialah Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) pada Juli lalu oleh Mantan Mendag Thomas Trikasih Lembong. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER