Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan pemerintah tidak akan memangkas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 untuk ketiga kalinya.
Darmin menegaskan, untuk menjaga defisit negara tak melebar, pemerintah akan kembali menggenjot penerimaan negara, termasuk penerimaan dari pengampunan pajak atau
tax amnesty.
"Tidak ada rencana pemotongan. Sekarang, bagaimana caranya penerimaan konvensional dan tax amnesty jangan sampai defisitnya naik," ujarnya, Jumat (16/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait penerimaan negara, ia melanjutkan, pemerintah berencana menerbitkan Surat Perbendaharaan Negara (SPN) untuk menutup kekurangan penerimaan negara.
"Bisa dikeluarkan obligasi jangka pendek. Kalau kita membuat SPN, itu untuk mengatur persoalan jangka pendek kurang dari tiga bulan," kata Darmin.
Sementara, terkait penerimaan dari
tax amnesty, ia kembali meminta semua pihak untuk sabar menunggu realisasi
tax amnesty tanpa terus meributkan realisasinya yang masih rendah.
"Kita tunggu saja
tax amnesty sampai akhir September. Semua yang tadinya cemas menganggap
tax amnesty sangat sedikit, nyatanya kan lumayan," ucap dia.
Dengan upaya menggenjot penerimaan tersebut, pemerintah akan terus menjaga defisit anggaran agar tidak semakin melebar, terlebih apabila defisit mencapai 2,7 persen.
Pasalnya, defisit daerah diperkirakan mendekati 0,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), sehingga defisit pusat tak boleh mencapai 2,7 persen.
"Tidak boleh mendekati 2,7 persen, harus di bawah itu, bahkan tidak boleh (batas) maksimal di 2,7 persen," ujarnya.
(bir)