RNI Terjun ke Bisnis e-Commerce

CNN Indonesia
Senin, 19 Sep 2016 11:10 WIB
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) merambah lini bisnis perdagangan daring (e-commerce) melalui situs bernama pasarprodukbumn.com.
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) merambah lini bisnis perdagangan daring (e-commerce) melalui situs bernama pasarprodukbumn.com. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI merambah lini bisnis perdagangan daring (e-commerce) melalui situs lapak penjualan berbasis internet bernama pasarprodukbumn.com dengan menggandeng perusahaan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya.

"Peluang ini sangat menarik, maka dari itu di tengah tren positif pasar online dan kencenderungan meningkatnya pengguna internet, BUMN perlu mengambil peran dengan membuka jaringan e-commerce," kata Direktur Utama RNI, Didik Prasetyo, seperti dilansir dari keterangan resmi, Senin (19/9).

Didik mengatakan, RNI memprakarsai pasarprodukbumn.com untuk mendistribusikan produk anak perusahaan, yakni PT Rajawali Nusindo. Tak hanya itu, RNI juga ingin menjadi wadah BUMN dalam melakukan promosi dan penjualan produk secara daring.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia berharap, melalui situs pasarprodukbumn.com, seluruh dunia dapat melihat produk-produk yang dihasilkan oleh BUMN di Indonesia dan melakukan transaksi daring. RNI juga merangkul Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mitra binaan BUMN agar dapat memasarkan produknya di pasarprodukbumn.com.

"Potensi mitra binaan ini sangat besar, pada 2016, seluruh BUMN di Indonesia diperkirakan memiliki 92.372 mitra binaan dengan jumlah nilai bantuan yang disalurkan mencapai Rp2,32 triliun," ujar Didik.

Hingga saat ini, terdapat 24 BUMN dari berbagai industri yang telah bergabung dalam situs pasar ini, di antaranya dari industri farmasi (Phapros dan Indofarma), industri perkebunan (PTPN VIII, Perhutani, RNI), industri maritim (PT PAL), industri penerbangan (Garuda dan Citilink) hingga industri perbankan (BNI, BRI dan Mandiri), serta perusahaan swasta (Air Asia).

Berdasarkan data lembaga riset International Data Corporation, pasar e-commerce Indonesia diperkirakan tumbuh 42 persen per tahun. Angka ini lebih tinggi jika dibanding negara lain, seperti Malaysia (14 persen), Thailand (22 persen) dan Filipina (28 persen).

Pemerintah Indonesia menargetkan pada 2020, besar pasar (market size) e-commerce di Indonesia dapat mencapai 130 miliar dolar AS. Target ini diharapkan dapat tercapai melalui penguatan sektor UMKM yang masuk ke e-commerce dan munculnya berbagai perusahaan rintisan (start-up) yang bergerak di bidang e-commerce.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER