Pemerintah Beri Sinyal Kupon ORI013 Kurang dari 6,9 Persen

CNN Indonesia
Jumat, 23 Sep 2016 15:21 WIB
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan ingin ORI berikutnya bisa menghasilkan utang Rp20 triliun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan ingin ORI berikutnya bisa menghasilkan utang Rp20 triliun. (Dok. Kemenkeu).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah bakal menerbitkan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI013 pada 26 Oktober 2016 mendatang. Melalui penerbitan surat utang ritel ini pemerintah menargetkan bisa mengantongi utang sebesar Rp20 triliun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan menilai, saat ini ada kecenderungan imbal hasil (yield) obligasi di pasar sekunder menurun.

Karenanya, ia berharap kupon ORI013 bakal lebih rendah dari kupon ORI012 tahun lalu di angka 9 persen per tahun, dan kupon seri obligasi ritel terakhir yang diterbitkan pemerintah, Sukuk Tabungan ST001, yang dipatok 6,9 persen per tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya harapkan akan di bawah 6,9 persen,” kata Robert, kemarin.

Tren menurun dari yield obligasi di pasar sekunder dipengaruhi beberapa faktor. Diantaranya, kebijakan Bank Indonesia (BI) menurunkan BI 7 Days Reverse Repo Rate September sebesar 25 basis poin menjadi 5, kebijakan Bank Sentral AS (The Federal Reserve) yang kembali menunda menaikkan suku bunga acuannya, serta level inflasi yang terjaga.

“Kalau BI rate turun kan in general tingkat bunga juga turun. Cuma itu kan turun dalam beberapa hari ini. Saya akan lihat rata-rata imbal hasil di pasar sekunder di beberapa hari ini,” ujarnya.

Dikutip dari situs resmi Kemenkeu, Jumat (23/9), masa penawaran ORI013 akan dimulai pada 29 September 2016 hingga 20 Oktober 2016. Dengan tenor 3 tahun, ORI013 akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2019.

Kemenkeu menetapkan minimum pemesanan obligasi negara ini sebesar Rp5 juta, maksimum sebesar Rp3 miliar, dengan pemesanan kelipatan Rp5 juta. Pembelian ORI bisa dilakukan di 18 Bank dan 6 Perusahaan Efek yang ditunjuk oleh Pemerintah.

Obligasi ini bisa diperdagangkan di pasar sekunder (tradable) dan menawarkan kupon tetap (fixed rate) yang akan dibayarkan setiap bulan. Adapun tingkat kupon baru akan diumumkan pada 27 September mendatang.

ORI013 memiliki durasi kepemilikan minimal (minimum holding period) oleh investor selama 2 (dua) masa pembayaran kupon dan dapat dipindahbukukan mulai 15 Desember 2016

Sama seperti penerbitan seri ORI sebelumnya, pemerintah kembali mengusung tema lingkungan hidup. Untuk penerbitan ORI013, pemerintah mengangkat tema “Investasi Aman, Pesisir Nyaman”.

Artinya, dengan berinvestasi melalui ORI013, setiap Warga Negara Indonesia (WNI) dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional dan berkontribusi dalam rehabilitasi hutan mangrove di pesisir pantai Indonesia.

Sebagai informasi, Kemenkeu mencatat ORI telah menyerap dana sebesar Rp144,125 triliun sejak pertama kali diterbitkan pada 2006 silam. Adapun total investor ORI telah mencapai 214.852 investor. Nominal penerbitan ORI tertinggi mencapai Rp27,439 triliun, yaitu seri ORI012, terendah sebesar Rp2,714 triliun dari penerbitan seri ORI005.

Sementara, per Rabu (22/9) , realisasi penerbitan SBN gross telah mencapai Rp571,6 triliun 93,49 persen atau dari target dalam APBNP 2016, Rp611,4 triliun. Sementara, realisasi SBN netto tecatat sebesar Rp374,5 triliun lebih tinggi dari target Rp364,8 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER