Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) merambah ke bisnis pembiayaan emas. Ekspansi kegiatan usaha itu sebagai upaya demi mendongkrak portfolio pembiayaan unit usaha syariah (UUS) bank milik pemerintah daerah Jateng tersebut.
“Sebelum akhir tahun kami akan luncurkan pembiayaan emas, cicil dan gadai. Izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah kami peroleh. Tinggal jalan saja,” ujar Hanawijaya, Direktur Operasional dan UUS Bank Jateng, kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (23/9).
Untuk tahap awal, ia mengungkapkan, UUS Bank Jateng menargetkan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp200 miliar. Porsi pembiayaannya akan diperbesar pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami ingin, pembiayaan konsumer kami meningkat. Konsumer kami di antaranya, pembiayaan rumah, pembiayaan konsumen (roda empat dan roda dua), nah termasuk pembiayaan emas,” terang dia.
Secara keseluruhan, UUS Bank Jateng membukukan pembiayaan Rp1,15 triliun atau tumbuh 37 persen secara tahunan (year on year). Porsi pembiayaan mengalir ke sektor konsumer, komersial, serta ritel.
Adapun, induk usaha Bank Jateng Syariah mematok total pembiayaan tahun ini tumbuh di kisaran 16-18 persen atau lebih tinggi dibanding kredit industri bank umum yang tidak lebih dari 12 persen.
Sebagai strategi, Bank Jateng akan menginjak pedal gas penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Perseroan akan menawarkan produk UMKM unggulan, seperti Kredit Mikro Jateng Sejahtera (KMJS) dan Kredit Usaha Produktif Mikro.
(gir/gen)