Andalkan Sektor Konsumer, BCA Optimistis Kredit Tumbuh 12%

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 22 Agu 2016 18:59 WIB
BCA memasang target pertumbuhan kredit 10-12 persen pada tahun ini, dengan catatan pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV menembus 5 persen.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (kiri) menyampaikan Laporan Kinerja Keuangan Semester I 2016 PT Bank Central Asia Tbk di Jakarta, Rabu (20/7). (Antara Foto/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Central Asia (BCA) Tbk optimistis penyaluran kreditnya tumbuh sekitar 12 persen pada tahun ini meski Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memangkas target pertumbuhan kredit perbankan secara umum menjadi digit tunggal.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Tbk menuturkan, perseroan masih memasang target pertumbuhan kredit sekitar 10-12 persen pada tahun ini. Namun dengan catatan, pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan IV menembus lebih dari 5 persen.


"Kalau kuartal ketiga kita bsia bertahan di 5,18 persen kita harus sangat optimsistis kalau ke depan kita akan sangat baik. Tapi kalau turun lagi ke 5, masih ok sih, tapi ya itu betul karena koreksi lebaran tadi. Itu harus kita amati," pungkas Jahja di Menara BCA, Senin (22/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbekal kinerja positif kredit dan profitabilitas enam bulan awal, Jahja melihat potensi ke depannya masih akan cerah.

"Hal yang masih bisa kami dorong itu segmen konsumer. Misalnya terakhir dalam satu bulan booking loan sudah lebih dari Rp2,5 triliun," ungkap.

Menurutnya, kinerja bank Group Djarum itu selama semester pertama tertolong oleh hari raya Lebaran. Kenaikkan permintaan masyarakat terhadap produk pakaian, makanan, hingga kendaraan pribadi mampu mendongkrak kinerja perseroan.

Tercatat pendapatan laba BCA pada paruh pertama mencapai Rp9,6 triliun, naik 12,1 persen dibandingkan dengan semester I tahun lalu.


Namun, Jahja mengakui tren penyaluran kredit usai Lebaran justru akan melambat. Hal tersebut tak lepas dari pola konsumsi masyarakat dan produktivitas produsen yang cenderung menurun usai Ramadhan.

"Tapi kalau saya lihat di Juli, pinjaman itu agak turun lagi. Sesudah lebaran, pengusaha jualan, duitnya balik, ke depannya biasa. Memang sehabis lebaran kan agak slow down," jelasnya. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER