BUMN Beri Sinyal Pertagas Melebur ke PGN Garap Bisnis Hilir

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Kamis, 29 Sep 2016 11:22 WIB
Dalam skema holding BUMN energi, Pertamina akan fokus menjalankan bisnis hulu sementara bisnis hilir akan digarap oleh PGN.
Dalam skema holding BUMN energi, Pertamina akan fokus menjalankan bisnis hulu sementara bisnis hilir akan digarap oleh PGN. (Dok. Kementerian BUMN).
Jakarta, CNN Indonesia -- Skema pembentukan induk badan usaha milik negara (holding BUMN) sektor energi semakin terkuak. Informasi terbaru, Kementerian BUMN selaku perancang kerangka holding BUMN, bakal melebur PT Pertamina Gas ke dalam PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang akan menjadi anak usaha PT Pertamina (Persero) di bisnis hilir gas.

Deputi Kementerian BUMN Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Aloysius Kiik Ro menjelaskan, dengan menugaskan PGN sebagai ujung tombang operasional bisnis hilir gas holding tersebut, maka nantinya Pertamina hanya akan fokus beroperasi di sisi hulu migas.

"Pertagas kan hilir ya, jadi ya sudah diserahkan ke PGN," kata Aloysius, dikutip dari detikfinance.com, Kamis (29/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Aloysius, nantinya saham milik pemerintah di PGN akan diserahkan kepada Pertamina dengan skema inbreng, dan pemerintah hanya menyisakan 1 persen saja sahamnya di PGN.

Dengan demikian, PGN dapat tetap mempertahankan statusnya sebagai perusahaan terbuka yang tercatat di bursa efek Indonesia.

"Jadi yang di-inbreng itu sahamnya bukan aset. PGN itu tetap perusahaan terbuka, tidak dimerger,” jelasnya.

Ia mencontohkan definisi merger bisa terlihat dari proses pembentukan PT Bank Mandiri Tbk, di mana beberapa bank digabung menjadi satu entitas.

“Sementara kalau holding, Pertamina di atas, PGN di bawah tetap berstatus terbuka, tetap PT sendiri, bisnisnya itu yang diatur ulang," paparnya.

Aloysius berpendapat, pemisahan bisnis hulu dan hilir antara Pertamina dan PGN bertujuan untuk menciptakan efisiensi sehingga pada akhirnya bisa menghasilkan harga jual gas untuk pelanggan industri maupun rumah tangga yang lebih murah.

“Kalau satu grup memakai dan membangun pipa yang sama, lebih hemat dan lebih mudah dikoordinasikan,” katanya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER