Lelang 4 Varian Obligasi, Pemerintah Tarik Pembiayaan Rp3,5 T

CNN Indonesia
Rabu, 05 Okt 2016 07:10 WIB
Total penawaran yang masuk dalam lelang empat seri obligasi negara kemarin sebesar Rp5,42 triliun.
Dirjen Pengelolaan Utang Robert Pakpahan dan Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting menggelar Konferensi pers lelang obligas negara. (CNNIndonesia/Agust Supriadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah kembali menarik pembiayaan dari pasar obligasi sebesar Rp3,55 triliun melalui lelang empat varian surat utang pada Selasa (4/10).

Dalam keterangan tertulisnya, Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan merinci keempat varian obligasi negara yang dilelang, yakni seri SPNS21032017 (reopening), PBS013 (new issuance), PBS014 (new issuance) dan PBS012 (reopening).

Nominal yang dimenangkan pemerintah itu hanya sekitar 65 persen dari total penawaran yang masuk dari para investor, yang mencapai Rp5,42 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari lelang SPNS21032017, obligasi jangka pendek bertenor enam bulan, pemerintah hanya menyerap pembiayaan Rp1 triliun dari penawaran yang masuk Rp1,84 triliun. Adapun imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan untuk jenis obligasi ini adalah 5,9 persen.

Lalu untuk seri PBS013, yang merupakan obligasi bertenor tiga tahun terbitan baru, pemerintah hanya memenangkan Rp1,67 triliun dari total penawaran masuk Rp2 triliun. Yield rata-rata yang diberikan pemerintah kepada pembeli varian obligasi negara ini adalah 6,68 persen.

Selanjutnya adalah surat berharga negara (SBN) seri PBS014. Obligasi bertenor lima tahun ini baru dirilis dan berkontribusi terhadap pembiayaan negara hanya Rp210 miliar. Varian surat utang ini kurang menarik, karena hanya ditawar investor Rp560 miliar.

Terakhir adalah seri PBS012, obligasi bertenor 15 tahun yang diganjar kupon 8,87 persen. Surat utang jangka panjang ini dimenangkan pemerintah hanya Rp670 miliar dari total penawaran masuk Rp1,02 triliun. Adapun yield rata-rata dari obligasi ini adalah 7,5 persen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER