Jakarta, CNN Indonesia -- PT BNP Paribas Investment Partners mengaku belum ada dana repatriasi dari amnesti pajak yang masuk. Menurut perusahaan manajer investasi yang berbasis di Paris itu, saat ini, dana wajib pajak (WP) masih banyak mengendap di perbankan.
Direktur Utama BNP Paribas Vivian Secakusuma mengungkapkan, sebetulnya, sudah ada beberapa nasabah yang berkomunikasi dengan perseroannya untuk melakukan investasi. Namun, realisasi tersebut masih akan ditunggu oleh perseroan.
"Kami sih memang bicara pada nasabah kami, pihak-pihak perbankan juga, nasabah-nasabah kami, tapi kan banyak memang dana itu melalui perbankan. Cuma yang kami lihat sekarang banyak orang yang bayar tebusan. Sehingga, yang masuk ke manajemen investasi banyak akan lewat perbankan," ujarnya, Selasa (4/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati sudah ada beberapa WP yang berkomunikasi dengan PNB Paribas, sambung dia, namun belum ada pemohon pengampunan pajak yang berkomitmen secara pasti untuk menginvestasikan dananya melalui PNB Paribas.
"Belum sih, kami lihat yang langsung masuk tanpa lewat perbankan kami belum lihat," jelasnya.
Adapun, untuk produk penampung pengampunan pajak, kata Vivian, WP boleh memilih semua instrumen yang ada, kecuali produk investasi ke luar negeri. Beberapa produk yang bisa digunakan WP, yakni BNP Paribas Rupiah Plus, BNP Paribas Prima II, BNP Paribas Pesona, BNP Paribas Prima US Dollar, dan BNP Paribas Integra.
"Pokoknya selain yang berinvestasi ke luar negeri tidak bisa diperuntukkan bagi amnesti pajak," terang dia tanpa menyebut target raihan dana dari pagelaran pengampunan pajak.
Saat ini, Vivian mengatakan, BNP Paribas lebih fokus membantu WP menyesuaikan kebutuhan penempatan dananya dan tidak memasang target khusus dalam menjual sebuah produk investasi.
"Kami lihat bergantung kebutuhannya, kami bisa bantu dari segi itu, bicara dengan nasabah kebutuhannya apa, itu yang berusaha kami lakukan, tapi untuk bilang kami harus dapat sekian itu nggak sih," imbuh Vivian
Vivian mengaku, tidak dapat memprediksi instrumen mana yang akan kebanjiran dana repatriasi nantinya. Toh, realisasinya belum terlihat. Tetapi, beberapa nasabah banyak menanyakan perihal instrumen investasi reksa dana terproteksi, obligasi, serta reksa dana saham.
Sebagai informasi, BNP Paribas mencatat total dana kelolaan hingga September sekitar Rp31,8 triliun. Perseroan tidak ingin agresif, mengingat kondisi pasar mandek hingga akhir tahun. Yang pasti, setidaknya, total dana kelolaan menyentuh angka Rp32 triliun.
"Mungkin, targetnya kami tidak melihat akan naik secara signifikan, juga karena indeksnya masih sekitar segini. Jadi, kami lihat akan stabil sekitar segini. Target sekitar Rp32 triliun," pungkasnya.
(bir)