IFC Boyong Rp143 Miliar Saham IPO Aneka Gas

CNN Indonesia
Rabu, 05 Okt 2016 11:11 WIB
Investasi ini sekaligus untuk mendukung pembangunan pabrik dan fasilitas distribusi baru berbagai wilayah di Indonesia, antara lain Jawa, Sumatera, Bali.
Wakil Direktur Utama AGII Rachmat Harsono mengatakan, IFC turut berpartisipasi melalui investasi saham sebesar US$11 juta atau Rp143 miliar (kurs Rp13.000). Dukungan ini sekaligus untuk mendukung pembangunan pabrik dan fasilitas distribusi baru berbagai wilayah di Indonesia. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi).
Jakarta, CNN Indonesia -- International Finance Corporation (IFC), lembaga keuangan kelompok dari Bank Dunia, memarkirkan dananya di perusahaan gas industri nasional, PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII). IFC berinvestasi melalui pembelian saham lewat aksi penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).

Wakil Direktur Utama Aneka Gas Rachmat Harsono mengatakan, IFC turut berpartisipasi melalui investasi saham sebesar US$11 juta atau Rp143 miliar (kurs Rp13.000). Dukungan ini sekaligus untuk mendukung pembangunan pabrik dan fasilitas distribusi baru berbagai wilayah di Indonesia, antara lain Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Sebagai satu-satunya perusahaan gas industri yang memiliki jaringan distribusi dengan jangkauan nasional, perusahaan memiliki posisi bersaing untuk memenuhi permintaan yang makin meningkat di seluruh Indonesia, khususnya di daerah tertinggal," ujarnya, Rabu (5/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, Aneka Gas memproduksi beberapa jenis gas termasuk di antaranya gas udara (oksigen, nitrogen, argon), gas campuran, gas sintetis, gas khusus, dan bahan bakar gas untuk pasar domestik. Ini artinya, gas yang dihasilkan perusahaan bisa memenuhi berbagai sektor industri, seperti agrobisnis, produk konsumen, serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Saat ini, Aneka Gas telah menguasai 30 persen dari keseluruhan produksi gas industri, dengan posisi yang krusial di sektor kesehatan, di mana perusahaan memasok 75 persen dari kebutuhan gas medis, peralatan, dan jasa terkait lainnya bagi rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya.

"Melalui basis konsumen kami yang luas dari sektor kesehatan, makanan dan minuman, hingga otomotif dan konstruksi, memberi kami kesempatan untuk dapat berkontribusi pada pertumbuhan nasional di berbagai spektrum," terang Rachmat.

Sebelumnya, santer disebut bahwa saham Aneka Gas diminati oleh banyak investor asing yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Hong Kong. AGII sendiri resmi melantai di bursa pada 28 September 2016 lalu dengan melepas 766,66 juta lembar saham ke publik atau 25 persen dari modal yang ditempatkan.

Perusahaan mematok harga per Rp1.100 per saham. Aneka Gas menargetkan dapat tambahan dana segar sebesar US$150 juta atau setara Rp2 triliun. Rencananya, 40 persen dari dana yang terserap akan digunakan untuk mendanai entitas anak dan asosiasi.

Kemudian, 40 persen lainnya digunakan untuk pembayaran sebagai jaminan. Sisanya, 20 persen akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perusahaan, dan entitas anak, PT Samator Gas Industri (SGI).

Azam Khan, Country Manager IFC Indonesia menuturkan, Aneka Gas sebagai perusahaan yang mendukung kebutuhan konsumen dan mendorong sektor UKM merupakan kunci dalam menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal.

Selain itu, Aneka Gas menjadi salah satu perusahaan yang menjadi fokus dari IFC lantaran perusahaan itu ikut andil dalam melayani sektor kesehatan. "Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan akses kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia pada 2019," pungkasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER