Archandra Tahar Calon Menteri ESDM, Jokowi Awas Blunder Lagi

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2016 17:01 WIB
Reforminer Institute mengingatkan Presiden Joko Widodo soal potensi kesalahan yang berulang dengan dimasukannya nama Arcandra Tahar dalam bursa Menteri EDM.
Archandra Tahar saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) bersama sejumlah pejabat PLN di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Sabtu, 6 Agustus 2016, ketika masih menjadi Menteri ESDM. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Reforminer Institute mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal potensi kesalahan yang berulang atau blunder dengan masuknya kembali nama Arcandra Tahar ke dalam bursa Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

Lembaga riset energi dan pertambangan independen itu menilai publik pasti akan mempertanyakan agenda Presiden dalam merekrut orang yang pernah diberhentikan dari jabatan menteri karena status dwikewarganegaraan.

"Kalau misalkan ia masuk bursa menteri, ini cenderung dipaksakan. Publik pasti akan mempertanyakan aspek nasionalisme di dalam penunjukkan Menteri ESDM," ujar Direktur Ekesekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro kepada CNNIndonesia.com, Kamis (13/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurutnya, publik selalu mengaitkan pemilihan menteri dengan kejadian yang berlaku sekarang, seperti relaksasi ekspor mineral yang dituding menguntungkan satu perusahaan tambang asal Amerika Serikat. 

Dengan demikian, lanjutnya, Arcandra perlu membuktikan dirinya memiliki kapabilitas untuk memimpin Kementerian ESDM. Komaidi menyebut, hanya dengan cara itu publik bisa kembali percaya sehingga tugas yang lebih berat akan menanti mantan Presiden Petroneering Ltd tersebut jika dirinya kembali menjadi Menteri ESDM.

"Sehingga kalau pun ia masuk kembali (menjadi menteri), bukan jaminan tata kelola ESDM bisa lebih buruk. Kemungkinan untuk memimpin Kementerian ESDM yang lebih baik juga tentu masih terbuka lebar," lanjut Komaidi.


Komaidi enggan menyimpulkan kriteria yang ideal bagi seorang Menteri ESDM karena banyak persyaratan yang menjadi keharusan. Namun secara pribadi, ia menilai nama-nama calon Menteri ESDM yang beredar di publik tidak lebih baik dibandingkan pejabat-pejabat sebelumnya.

"Agak susah juga untuk merinci kata ideal untuk Menteri ESDM mengingat ini sektor strategis. Posisi pemerintah tidak hanya paham soal substansi, tapi juga tahu cara bersikap dan berpolitik. Diperlukan juga kapabiitas dan integritas yang mumpuni," kata Komaidi.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo dikabarkan telah mengantongi sejumlah nama calon Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang salah satunya segera dilantik sebagai pejabat definitif. Juru Bicara Presiden Johan Budi mengungkapkan, Archandra Tahar masuk dalam daftar kandidat.

"Saya kira masuk juga," kata Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (12/10). (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER