BSD Bakal Restrukturisasi Senior Notes US$225 Juta

CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2016 18:17 WIB
PT Bumi Serpong Damai Tbk ingin membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi senior senilai US$225 juta dengan bunga 6,75 persen yang jatuh tempo pada 2020.
PT Bumi Serpong Damai Tbk ingin membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi senior senilai US$225 juta dengan bunga 6,75 persen yang jatuh tempo pada 2020. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengembang properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berencana menerbitkan surat utang (obligasi) senior berdenominasi dolar AS untuk membeli kembali obligasi senior sebelumnya senilai US$225 juta.

Direktur BSD, Hermawan Wijaya menjelaskan, obligasi senior tersebut rencananya akan jatuh tempo pada tahun 2023. Nantinya, obligasi senior tersebut bakal dirilis melalui Global Prime Capital Pte. Ltd, anak perusahaan perseroan di Singapura.

Rencana penerbitan tersebut dilakukan untuk membiayai rencana penawaran tender (tender offer) untuk membeli kembali secara tunai sebagian atau seluruh obligasi senior senilai US$225 juta dengan bunga 6,75 persen yang jatuh tempo pada 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Terkait dengan rencana penerbitan obligasi senior atau notes baru tersebut di atas, perseroan pada 11 Oktober 2016 telah menandatangani purchase agreement dengan Citigroup Global Markets Singapore Pte. Ltd dan UBS AG, cabang Singapura selaku pembeli awal,” jelas Hermawan dalam keterangan resmi, Kamis (13/10).

Di samping itu, purchase agreement tersebut juga ditandatangani oleh Global Prime Capital selaku penerbit, serta PT Sinar Mas Wisesa, PT Sinar Mas Teladan, PT Sinar Usaha Marga, PT Mustika Candraguna, PT Garwita Sentra Utama, PT Pastika Candra Pertiwi, PT Sentra Talenta Utama, PT Sinar Usaha Mahitala, PT Praba Selaras Pratama, PT Sentra Selaras Lestari, PT Bumi Sentra Selaras, dan PT Bumi Paramudita Mas. Sejumlah perusahaan tersebut akan bertindak selaku pemberi jaminan perusahaan dalam penerbitan notes baru.

“Perseroan melalui Global Prime Capital berencana membiayai tender offer dengan menggunakan hasil dari penawaran obligasi senior baru yang rencananya akan terjadi pada atau sekitar tanggal penyelesaian tender offer,” imbuh Hermawan.

Lebih lanjut, nilai masing-masing penawaran obligasi senior baru dan transaksi tender offer diperkirakan tidak akan melebihi 20 persen dari ekuitas perseroan, sehingga bukan merupakan transaksi material.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER