Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mendapat tugas khusus dari atasannya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, untuk memangkas biaya
cost recovery produksi minyak dan gas bumi (migas).
"Biaya
cost recovery kita sangat tinggi, saya yakin Pak Arcandra bisa pangkas ini, dia ahlinya di sektor migas itu. Saya minta harus bisa dipangkas," kata Luhut, Selasa (18/10).
Pemangkasan tersebut menurut Luhut penting dilakukan, pasalnya besarnya biaya yang harus dikembalikan pemerintah atas setiap tetes minyak yang diproduksi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) berimbas pada mahalnya investasi di sektor hulu migas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bilang coba kaji
cost recovery, Pak Arcandra itu pintar, nanti bisa lakukan revisi. Untuk proyek yang sudah terlanjur kontrak bisa direvisi 5 persen, yang belum kontrak 30 persen," kata Luhut.
Mantan Pelaksana tugas Menteri ESDM meyakini, revisi formula
cost recovery bisa menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya di sektor migas. Sampai akhir tahun ini, Luhut menargetkan
cost recovery yang dibayarkan pemerintah hanya sebesar US$10,4 miliar. Lebih rendah dibandingkan yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016 sebesar US$11,6 miliar.
“Tahun depan kami hanya izinkan alokasi US$8 miliar untuk
cost recovery. Pokoknya target akhir tahun harus sudah dipangkas, itu tugas Pal Arcandra sekarang," katanya.
Jumat pekan lalu, Presiden Joko Widodo resmi melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM dan Archandra Tahar sebagai Wakilnya di Istana Negara,
Saat melakukan serah terima jabatan pada Senin kemarin, Luhut mengaku lega telah menyerahkan jabatan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM selama dua bulan kepada Ignasius Jonan.
(gen)