Sambangi ESDM, Inpex Bilang Masih Berhasrat Garap Mahakam

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 25 Okt 2016 11:01 WIB
Keinginan itu disampaikan perusahaan asal Jepang tersebut pada pertemuan hari Senin (24/10) kemarin dengan Kementerian ESDM.
Keinginan itu disampaikan perusahaan asal Jepang tersebut pada pertemuan hari Senin (24/10) kemarin dengan Kementerian ESDM. (www.skkmigas.go.id)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut Inpex Corporation masih tertarik memiliki hak partisipasi (Participating Interest/PI) di blok Mahakam setelah pengelolaannya jatuh ke tangan PT Pertamina (Persero) mulai 2018 mendatang.

Tunggal, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM mengatakan, keinginan itu disampaikan perusahaan asal Jepang tersebut pada pertemuan hari Senin (24/10) kemarin. Ia mengatakan, Inpex meminta Kementerian ESDM untuk memfasilitasi diskusi dengan Pertamina.

"Mereka bilang masih tertarik dengan share down tersebut. Karena perlu diskusi dan diskusinya itu dengan Pertamina, mereka meminta tolong untuk difasilitasi," ujar Tunggal di Kementerian ESDM, kemarin malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia melanjutkan, Inpex sendiri belum menyebut persentase PI yang ingin dimiliki. Namun menurut Tunggal, Inpex masih berminat karena melihat keekonomian blok Mahakam yang masih bagus.

Sebagai informasi, menurut Work, Program, and Budget (WP&B) Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) 2016, menargetkan produksi gas sebesar 1,5 miliar kaki kubik BCF dan minyak sekitar 55.720 barel per hari (bph).

"Inpex dimana-mana kan punya share, secara bisnis ya kalau merugikan, mereka mana mau masuk?" terangnya.

Sementara itu, Tunggal mengaku belum menerima pernyataan minat share down Mahakam dari operator saat ini, Total E&P Indonesie. Pembahasan terakhir yang ia tahu, Total masih dalam tahap negosiasi dengan Pertamina.

"Kalau mengirim surat ke saya sih bilangnya masih negosiasi dengan Pertamina. Karena ini business-to-business, ditunggu saja," lanjutnya.

Sebagai informasi, pengelolaan blok Mahakam oleh Total dimulai sejak 1968 dan bermitra dengan Inpex. Kedua perusahaan masing-masing mengempit hak partisipasi sebesar 50 persen.

Setelah masa kontrak habis di tahun 2017, Pertamina akan berperan selaku operator baru Blok Mahakam dengan kepemilikan 100 persen. Dalam hal ini, Pertamina bisa memberi hak partisipasi minoritas dengan nilai maksimal 30 persen kepada Total dan Inpex sesuai dengan syarat dan ketentuan (Terms and Condition/T&C) pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Mahakam pasca 2017. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER