Kontrak PSC Direvisi, 2017 Pertamina Investasi di Mahakam

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 25 Okt 2016 19:41 WIB
PT Pertamina (Persero) berencana mengebor 19 sumur pada tahun depan guna mengantisipasi penurunan produksi di blok Mahakam.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan perjanjian kontrak bagi hasil produksi (Production Sharing Contract/PSC) PT Pertamina (Persero) di blok Mahakam guna mempercepat investasi mulai tahun depan. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah setuju mengamandemen perjanjian kontrak bagi hasil produksi (Production Sharing Contract/PSC) PT Pertamina (Persero) di blok Mahakam guna mempercepat investasi perusahaan migas pelat merah itu pada tahun depan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan berharap amandemen PSC ini bisa berdampak baik bagi kesinambungan produksi blok Mahakam. Hingga semester I 2016, produksi minyak blok Mahakam sebesar 69.186 barel per hari, sedangkan produksi gas sebesar 1.747 MMSCFD.

"Sesuai arahan Pak Presiden, alih kelola Mahakam perlu diselesaikan sesegera mungkin. Maka dari itu, dengan amandemen kontrak bagi hasil ini, Pertamina sudah bisa berinvestasi di Mahakam pada masa transisi. Nantinya, investasi ini bisa diakui oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) sebagai cost recovery," ujar Jonan, Selasa (25/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melengkapi ucapan Jonan, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, dibutuhkan langkah yang panjang sebelum amandemen PSC ini bisa diterbitkan. Pembicaraan ini bermula pada saat kesepakatan rahasia pada April lalu, yang dilanjutkan dengan Transfer of Agreement (ToA) antara operator saat ini, Total E&P Indonesie, dengan Pertamina pada Juli 2016.

Menurutnya, finalisasi masa transisi ini pun berlanjut di dalam beberapa workshop antara SKK Migas, Pertamina, dan Total. "Memang setelah amandemen PSC ini ditandatangani, Pertamina bisa investasi. Dan nanti, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) bisa memasukkan anggarannya di Work Program and Budget (WP&B) SKK Migas tahun depan," tuturnya.

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan diperlukan upaya lebih agar produksi Mahakam tidak anjlok memasuki 2018. Apalagi, menurutnya, blok Mahakam saat ini sudah masuk periode penurunan produksi (declining).

Untuk itu, lanjutnya, perseroan berencana untuk mengebor 19 sumur pada tahun depan. Harapannya, produksi minyak bisa dijaga di kisaran 5 ribu barel per hari dan gas berkisar 1.400-1.500 MMSCFD.

"Kalau Mahakam tidak akan di-exercise, ya tentu saja makin decline. Kami harapkan sih nanti decline-nya tidak tajam, karena ada SKK Migas yang ikut mengawasi," jelas Dwi.

Sebagai informasi, pengelolaan blok Mahakam oleh Total dimulai sejak tahun 1968 dan bermitra dengan perusahaan asal Jepang, Inpex Corporation. Kedua perusahaan masing-masing mengempit hak partisipasi sebesar 50 persen.

Setelah masa kontrak habis pada 2017, Pertamina akan berperan selaku operator baru Blok Mahakam dengan kepemilikan 100 persen. Dalam hal ini, Pertamina bisa memberi hak partisipasi minoritas dengan nilai maksimal 30 persen kepada Total dan Inpex sesuai dengan syarat dan ketentuan (Terms and Condition) pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Mahakam pasca 2017. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER