Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen emas dalam negeri, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam membukukan kinerja positif dalam sembilan bulan pertama 2016. Perseroan meraup laba bersih sebesar Rp38,27 miliar, berbalik dari rugi bersih Rp1,03 triliun di periode yang sama 2015.
Berdasarkan laporan keuangan Antam pada (31/10), sebenarnya penjualan perusahaan pelat merah ini turun hingga 28,73 persen menjadi Rp6,44 triliun sejak awal tahun hingga akhir September, dari Rp9,04 triliun pada periode yang sama 2015.
Beban pokok penjualan juga turut meluncur turun dari Rp8,62 triliun, menjadi Rp6,07 triliun. Namun, besarnya beban pokok penjualan membuat laba kotor Antam turun tipis menjadi Rp365,42 miliar, dari Rp422,67 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, beban usaha Antam lebih besar dari laba kotor yang dicetak. Beban usaha Antam mencapai Rp 558,69 miliar, turun dari Rp622,6 miliar. Hal itu membuat perseroan menelan rugi usaha sebesar Rp193,27 miliar.
Kondisi neraca yang negatif tersebut berbalik setelah penghasilan keuangan Antam mampu melonjak tajam hingga 826,63 persen menjadi Rp260,42 miliar, dari Rp28,1 miliar. Lonjakan tersebut berasal dari pendapatan bunga dari deposito jangka pendek dan kas di bank.
Tak hanya itu, performa keuangan Antam juga ditopang kentungan lain-lain bersih sebesar Rp446,67 miliar. Padahal, dalam sembilan bulan pertama tahun lalu, Antam menelan rugi lain-lain bersih sebesar Rp586,67 miliar.
Keuntungan lain-lain bersih tersebut utamanya disokong oleh laba selisih kurs bersih sebesar Rp260,57 miliar. Capaian itu berbalik rugi selisih kurs sebesar Rp534,62 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi total aset, Antam mencatatkan nilai Rp29,66 triliun per akhir September 2016, turun tipis dari Rp30,35 triliun pada akhir tahun lalu. Sementara, jumlah liabilitas atau kewajiban tercatat Rp11,32 triliun, turun dari Rp12,04 triliun.
Baru-baru ini, Antam meneken perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bank ICBC Indonesia hingga sejumlah US$1,5 miliar atau setara Rp19,5 triliun (asumsi kurs Rp13.000 per dolar AS).
Direktur Keuangan Antam, Dimas Wikan Pramudhito mengatakan, kerja sama antara Antam dengan Bank ICBC dilakukan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman pada Kamis, 13 Oktober 2016.
“Di tengah kondisi industri pertambangan saat ini yang masih penuh dengan tantangan, penandatanganan kerja sama dengan PT Bank ICBC Indonesia menunjukkan kepercayaan dan dukungan dari perbankan kepada Antam,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (18/10).
Dimas menjelaskan, penandatanganan nota kesepahaman antara Antam dengan Bank ICBC Indonesia merupakan kerja sama di bidang keuangan untuk mendukung program-program dan proyek-proyek yang tengah dikembangkan perseroan.
“Kerja sama ini dapat berupa pinjaman jangka pendek termasuk di antaranya pinjaman modal kerja dan pinjaman jangka panjang untuk keperluan investasi, akuisisi, pendirian anak perusahaan, pembangunan pabrik baru, dan pengembangan sarana produksi maupun distribusi,” jelas Dimas.
(gir/gir)