Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak mentah menguat 1 persen pada hari Senin (7/11) waktu Amerika Serikat, didukung kabar bahwa calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dinyatakan tidak bersalah dalam skandal penggunaan surat elektroniknya.
Dikutip dari Reuters, The Federal Bureau of Investigation (FBI) tak akan menuntut Clinton karena menggunakan
server surat elektronik pribadinya di dalam aktivitas kenegaraan. Pernyataan tersebut muncul pada hari Minggu (6/11) waktu setempat.
Kondisi ini memperburuk peluang kemenangan Calon Presiden Partai Republik Donald Trump, di mana pandangannya tentang kebijakan luar negeri, perdagangan, dan imigrasi selalu membuat pasar tidak menentu. Di sisi lain, hal ini membuat prospek kemenangan Clinton semakin menguat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena peluang Clinton lebih baik, nilai tukar dolar AS juga ikut menanjak. Hal ini membuat minyak yang dijual menggunakan denominasi Dolar menjadi lebih mahal dibanding minyak yang dijual menggunakan mata uang lain.
Ujung-ujungnya, tren kenaikan harga minyak juga ikut tertahan. Tercatat, West Texas Intermediate (WTI) CLc1 ditutup menguat 1,9 persen ke angka US$44,89 per barel dan Brent LCOc1 ditutup menguat 1,3 persen lebih tinggi ke angka, US$46,15 per barel.
Namun, sentimen politik diprediksi tak akan membuat harga minyak menanjak lebih tinggi lagi. Executive Vice-President dari Powerhouse David Thompson menyebut, peningkatan harga minyak tidak disebabkan oleh sentimen kebijakan Clinton. Tetapi, pasar malah khawatir akan ketidakpastian jika malah Trump yang menang.
"Apakah akan ada peningkatan harga minyak setelah Clinton terpilih? Saya rasa tidak," tutur Thompson.
Kenaikan harga minyak di masa depan justru tertolong oleh turunnya persediaan di hub pengiriman minyak futures di Cushing, negara bagian Oklahoma. Menurut perusahaan jasa pengawasan energi, Genscape, persediaan minyak di Cushing menurun sebesar 442,07 ribu barel pada pekan lalu.
Namun, analis tetap memprediksi adanya kenaikan persediaan minyak pada pekan lalu sebanyak 1,1 juta barel.
(gen)