Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat sepanjang perdagangan hari ini, Rabu (9/11), diiringi sentimen positif dari pemilihan presiden di Amerika Serikat (pilpres AS).
Analis OCBC Securities Budi Wibowo menyatakan, sentimen untuk perdagangan saham dalam negeri masih didominasi oleh pilpres AS, di mana beberapa survei menunjukkan kemenangan akan diraih oleh Hillary Clinton dalam pilpres tersebut.
"Sentimen terbesar dari AS, semua orang menunggu hasil pilpres itu. Hasil survei menyatakan Hillary Clinton unggul dibandingkan Donald Trump, biasanya survei nggak jauh beda sama hasilnya nanti," ungkap Budi, Rabu (9/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika Hillary Clinton menang, sambung Budi, maka secara otomatis memang indeks akan bergerak positif karena kemenangannya memang yang ditunggu oleh pelaku pasar. Hari ini, Budi memprediksi IHSG melanjutkan penguatannya dengan rentang
support 5.380 dan resisten 5.482.
Sementara, sentimen dari dalam negeri sendiri berasal dari pertumbuhan ekonomi kuartal III sebesar 5,02 persen dan situasi politik yang memicu aksi unjuk rasa pada Jumat lalu (4/11). Namun, kedua sentimen tersebut hanya berkontribusi kecil jika dibandingkan dengan pilpres AS.
"Sentimen dalam negeri hampir tertutupi oleh sentimen dari AS, karena memang dunia sedang menanti hasil pilpres tersebut. Jadi sentimen dalam negeri kalah," ungkap Budi.
Sementara, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG tengah menggeser rentang konsolidasi. Ia memprediksi IHSG bergerak dengan rentang
support 5.389 dan resisten 5.502.
"Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor jangka panjang untuk melakukan akumulasi pembelian, mengingat IHSG dalam rentang investasi jangka panjang masih berada dalam pola tren kenaikan," terang William dalam risetnya.
(gen)