Jakarta, CNN Indonesia -- Panasnya pertarungan dua calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Hillary Clinton dalam memperebutkan fasilitas penerbangan Air Force One menjadi bahan perbincangan menarik bagi para analis pasar modal di Indonesia. Sejumlah analis yang dihubungi CNNIndonesia.com bertaruh, istri Bill Clinton bakal menumbangkan pemilik Trump Tower dari hasil pemungutan suara yang digelar dini hari nanti.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, seharusnya Clinton muncul sebagai pemenang. Karena masyarakat AS sendiri menyadari jika Trump sampai terpilih sebagai presiden justru akan merugikan bagi negara Paman Sam itu sendiri.
“Trump ini berisiko. Hampir sepanjang kampanye dan debat, Trump tidak bisa menang dari Clinton. Beberapa kali menyalip tapi itu karena masalah seperti sakitnya Clinton dan masalah email-nya. Tapi kasus email sudah selesai,” kata Hans, Selasa (8/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menilai, kebijakan luar negeri Trump sangat berbahaya bagi sejumlah negara yang secara tegas dibencinya selama masa kampanye.
“Orang ini sangat kontroversial, anti Meksiko, anti imigran. Apa yang dia lakukan bisa memicu aksi radikalisme, itu bahaya,” tegasnya.
Mengutip survei terakhir yang dikutipnya, Analis Bahana Securities Harry Su menyebut sebanyak 46 persen responden warga AS pemilik suara menyatakan bakal memilih Clinton, 42 persen sisanya memilih Trump.
“Kelihatannya Clinton akan menang, jika dia menang maka positifnya stabilitas akan terjaga,” kata Harry.
Sementara Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo memastikan sudah tidak ada lagi halangan bagi Clinton untuk menduduki kursi AS 1 dalam presiden (pilpres) dini hari nanti. Terlebih, FBI sudah menyatakan dirinya bersih dari tuduhan melanggar hukum terkait koresponden email pribadinya.
“Semalam indeks Wall Street juga positif, itu menunjukkan Hillary akan menang. Tidak ada yang menghalangi Hillary,” kata Satrio.
Sisi Positif TrumpMeski mayoritas analis menjagokan Clinton menjadi presiden ke-44 AS, namun Lana Soelistianingsih, Analis Samuel Sekuritas memiliki pandangan berbeda terhadap sosok Trump.
Ia menyebut, jika pengusaha properti asal New York tersebut terpilih sebagai presiden maka Indonesia akan merasakan dampak positifnya.
“Kalau Trump jadi presiden, akan timbul ketidakkepastian bagi pelaku pasar mengenai kondisi ekonomi AS. Sehingga investor asing nantinya memilih emerging market seperti Indonesia,” kata Lana.
Meski demikian, Lana juga mengungkapkan sisi negatif atas prediksinya tersebut. Jika Trump terpilih, indeks Wall Street diyakininya bakal terjun bebas.
“Trump juga akan memproteksi perdagangan di AS, jadi mempengaruhi ekspor Indonesia kesana. Tapi pasar sepertinya lebih menyukai Clinton menang,” kata Lana.
(gen)